Bocorkan Pungli, Alasan Mahasiswa UIN Palembang Disiksa Senior

Korban disiksa saat Diksar UKMK Litbang

Palembang, IDN Times - Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang berinisial ALP (19), menjadi korban penganiayaan oleh seniornya saat mengikuti Diksar. Kasus penganiayaan terhadap korban diduga terjadi karena ia membocorkan pungli kegiatan diksar sebesar Rp300.000.

"Adik saya dituduh membocorkan rahasia internal organisasi, setelah panitia meminta sembako kepada peserta di Bumi Perkemahan Pramuka Gandus," ungkap ZL (22) kakak kandung korban, Senin (3/10/2022).

Baca Juga: Mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang Disiksa Saat Diksar UKMK

1. Korban baru cerita setelah visum

Bocorkan Pungli, Alasan Mahasiswa UIN Palembang Disiksa Seniorilustrasi kekerasan (IDN Times/Nathan Manaloe)

Korban APL terlibat sebagai panitia yang memegang semua konsumsi dari kegiatan Unit Kegiatan Mahasiswa Khusus Penelitian dan Pengembangan (UKMK Litbang). Akibat tuduhan itu, korban mengalami penyiksaan oleh para pelaku.

"Adik saya masuk rumah sakit kemarin (2/10/2022) sekitar pukul 12.30 WIB. Setelah dilakukan visum, kami mendapati adanya kekerasan melebihi kekerasan fisik. Dia baru mau cerita kepada kami," jelas dia.

Baca Juga: Mahasiswa UIN Raden Fatah Korban Kekerasan Saat Diksar Pilih Damai

2. Kampus diminta bertanggung jawab

Bocorkan Pungli, Alasan Mahasiswa UIN Palembang Disiksa Seniorilustrasi kekerasan pada anak/perempuan (IDN Times/Nathan Manaloe)

Pihak keluarga awalnya mengira penyiksaan hanya dilakukan dengan perundungan verbal. Namun set5elah hasil visum keluar, pihak keluarga batal melanjutkan perdamaian dan membawa kasus ini ke jalur hukum.

"Terutama pihak kampus, mereka juga harus ikut bertanggung jawab karena memberikan izin dan mengetahui kegiatan Diksar itu," ujar dia.

3. Polisi sebut ada masalah di internal organisasi

Bocorkan Pungli, Alasan Mahasiswa UIN Palembang Disiksa SeniorIlustrasi kekerasan (IDN Times/Sukma Shakti)

Kapolsek Gandus Palembang, AKP Wanda Dhira Bernard, membenarkan peristiwa tersebut. Menurutnya penganiayaan tersebut terjadi karena kesalahpahaman internal dalam organisasi.

"Sudah ada surat pernyataan antara kedua belah pihak yang kita saksikan bersama keluarga hingga panitia penyelenggara," tutup dia. 

Baca Juga: Agen BRILink Ogan Ilir Disatroni Perampok, Uang Rp75 Juta Melayang

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya