Kue Basah Korona di Tengah Pandemik COVID-19, Inspirasi UMKM Bertahan 

Kreasi dan inovasi agar UMKM tetap bergeliat

Palembang, IDN Times - Pandemik COVID-19 tak menyurutkan langkah Yus Elisa, Pemilik Outlet Kue Basah Dapur Bunda Rayya di Jalan Letnan Jaimas No 980 C, Kelurahan 24 Ilir Kecamatan Bukit Kecil, Palembang, untuk tetap berinovasi dan berkreasi dengan resep-resep terbaru.

Menjual beragam kue basah khas Palembang, Kue Korona merupakan salah satu menu andalan paling baru yang ia ciptakan. Terinspirasi dengan kondisi saat ini, Yus menyebut kue korona bisa menjadi pengingat dan simbolis perkembangan jaman.

"Jadi korona itu kue basah tiga lapis dari kue kojo, cokelat roka, dan lapis legit nanas. Sesuai kepanjangannya korona," ujarnya, Minggu (13/9/2020).

1. Kue korona merupakan gabungan tiga lapis kue basah khas Palembang

Kue Basah Korona di Tengah Pandemik COVID-19, Inspirasi UMKM Bertahan PrKue basah korona ala Bunda Rayya (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Sama seperti membuat kue basah pada umumnya, bahan dasar kue korona yang perlu disiapkan yakni tepung terigu, telur, gula, susu kental manis dan margarin atau bisa ditambahkan taburan keju di atas sajian kue setelah matang. Karena kue korona dibuat tiga lapis dari jenis kue basah berbeda, maka tambahkan cokelat cair pada lapisan cokelat roka.

Lapisan pertama yakni kue kojo dengan aroma pandan, kemudian lapisan kedua cokelat roka dan lapisan terakhir kue basah lapis legit. Pembuatan kue korona membutuhkan waktu cukup lama, sebab setiap lapis harus dipanggang satu per satu.

"Karena tiga kue dijadin satu, sangat sulit proses masaknya. Kalau tidak matang nanti tekstur jadi lembek. Buatnya selapis demi lapis, bukan langsung dicampur, kalau dicampur kue tak menjadi tiga rasa. Dari kue palembang, kita belajar filosofis setiap seloyang kue. Soalnya sampai matang kita harus sabar menunggu," jelas dia.

Baca Juga: Resep Ayam Penyet Cabai Hijau, Pas Disantap Weekend Bareng Keluarga

2. Kue korona diharapkan sebagai motivasi bagi para pelaku UMKM lain

Kue Basah Korona di Tengah Pandemik COVID-19, Inspirasi UMKM Bertahan Bahan-bahan pembuatan kue korona ala Bunda Rayya (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Yus menuturkan, inovasi menu kue korona hadir sejak bulan puasa lalu. Selain pembaruan resep, kue korona diharapkan bisa menggeliatkan kembali penjualan kue basah di Palembang, terutama bagi Asosiasi Pengusaha Kue Palembang (ASPENKUP) dan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

"Kue korona sebagai motivasi bagi pelaku UMKM untuk terus berinovasi, berdoa dan kerja keras. Karena hanya orang-orang hebat yang bisa bertahan di situasi saat ini, supaya usaha yang kita jalankan tetap fight di kondisi apapun," tuturnya.

3. Buat strategi penjualan online agar pendapatan tidak merosot

Kue Basah Korona di Tengah Pandemik COVID-19, Inspirasi UMKM Bertahan Proses pembuatan kue korona ala Bunda Rayya (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Meski sempat mengalami omzet anjlok hinga 80 persen di awal pandemik COVID-19, menurut Ketua ASPENKUP ini upaya pengembalian kembali pemasukan normal mesti membuat strategi.

Salah satu langkah yang dilakukan Yus yakni mengubah pola promosi dan penjualan ke online. Seperti beralih penjualan online yang memerlukan tenaga kurir untuk mengantar barang.

"Kurir dan penjualan online tidak dapat dipisahkan, karena keduanya saling berkaitan. Langkah ini menunjukkan bahwa untuk berbisnis jangan takut gagal dan aktif berkreasi. Alhamdulillah, sekarang kue korona bisa terjual lebih dari 10 loyang dalam sehari," tandas dia.

Baca Juga: Tempe Unik, Bentuknya Bermacam Karakter Animasi

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya