Mahasiswa WN Sudan di Palembang Tertipu Pembelian Motor di Facebook

- Mahasiswa asal Sudan, Yahia Hamid Mohamed Adam (40), menjadi korban penipuan saat membeli motor Kawasaki Ninja seharga Rp6,9 juta melalui Facebook Marketplace.
- Yahia mentransfer uang sebesar Rp20,2 juta setelah disuruh oleh pelaku untuk mentransfer ke dua rekening berbeda dan akhirnya menyadari bahwa motornya tidak berada di Palembang.
- Kepala SPK Polrestabes Palembang Ipda Kosasih membenarkan adanya laporan korban terkait aksi penipuan yang diterima dengan kasus UU ITE dan akan segera ditindaklanjuti oleh anggota Satreskrim Polestabes Palembang.
Palembang, IDN Times - Nahas dialami mahasiswa asal Sudan bernama Yahia Hamid Mohamed Adam (40), menjadi korban penipuan saat berbelanja online di Marketplace Facebook. Niat hati mencari kendaraan agar bisa digunakan selama menempuh pendidikan di Palembang, Yahia justru ditipu oleh sindikat penipuan online dengan kerugian puluhan juta rupiah.
Mahasiswa asing tersebut akhirnya melapor ke kepolisian, Senin (8/9/2025).
"Awalnya saya mau beli motor, lalu melihat diiklan ada penjual motor yang memasarkan motor Kawasaki Ninja seharga Rp6,9 juta," ungkap Yahia
1. Korban transfer pelaku Rp20,2 juta

Dirinya mengungkapkan, peristiwa penipuan terjadi di rumahnya di kawasan Sukarami saat menghubungi pelaku, Rabu (3/9/2025) pukul 08.00 WIB. Dirinya mengaku tertarik membeli motor tersebut sehingga dirinya menghubungi pelaku melalui Facebook dan selanjutnya berpindah ke WhatsApp.
Setelah sepakat harga beli, korban pun diminta oleh pelaku untuk mentransfer uang ke rekening yang digunakan pelaku. Dirinya mengaku sempat mentransfer ke dua rekening berbeda sebanyak tiga kali.
"Setelah cocok harga langsung saya Transfer uang sebesar Rp6,9 juta, namun setelah uang ditransfer terlapor ini malah minta ditransfer kembali uang Rp6,2 juta. Lalu saya diminta mentransfer kembali Rp7,8 juta. Total keseluruhan saya transfer Rp20,2 juta," jelas dia.
2. Korban sadar saat pelaku mengaku motornya di Bengkulu

Yahia mengaku baru tersadar telah menjadi korban penipuan setelah mengirim sejumlah uang ke pelaku. Terlebih pelaku mengaku bahwa motornya berada di Bengkulu bukan di Palembang. Korban yang sudah menyadari tertipu lalu meminta uangnya dikembalikan.
"Dia minta uang untuk ongkos kirim dari Kota Bengkulu, di situlah saya sadar pak dan melapor ke sini. Saya berharap pelaku ditangkap atas laporan saya," jelas dia.
3. Polisi dalami laporan korban

Sementara, Kepala SPK Polrestabes Palembang Ipda Kosasih membenarkan adanya laporan korban terkait aksi penipuan, yang diterima dengan kasus UU ITE.
"Laporan sudah kita terima dan akan segera ditindaklanjuti oleh anggota Satreskrim Polestabes Palembang untuk melakukan penyelidikan dan menangkap pelaku," jelas dia.