Siswa di Muba Mual Muntah Santap MBG Keluhkan Rasa Tahu Asam

- Siswa cepat menyadari jika salah satu menu tahu rasanya asam saat dicicip
- Orangtua siswa langsung jemput anaknya untuk dibawa ke dokter
- Sampel makanan sudah dikirim Dinkes Muba ke BPOM Palembang.
Musi Banyuasin, IDN Times - Beberapa siswa mengalami mual muntah usai menyantap Makanan Bergizi Gratis (MBG) di SD Negeri 3 Mangun Jaya, Kecamatan Babat Toman kabupaten Musi Banyuasin (Muba) berangsur membaik.
Untungnya tidak banyak siswa yang mengalami gejala gangguan kesehatan setelah mengonsumsi program MBG yang dibagikan, Rabu (3/9/2025). Pasalnya, siswa cepat menyadari jika salah satu menu tahu, rasanya asam saat dicicip dan segera melapor ke guru mereka.
1. Salah satu siswa muntah sampai 3 kali usai makan

Salah satu orang tua murid, Tezar mengatakan, anaknya kelas 4 SD sempat muntah tiga kali di sekolah. Ia kemudian mendapat panggilan di sekolah untuk menjemput sang anak.
"Langsung saya jemput dan bawa ke tempat dokter Nora karena keadaannya masih sakit. Anak saya mengeluh mual dan pusing-pusing setelah makan," ujarnya saat dikonfirmasi Sabtu (6/9/2025)
2. Siswa mengeluh rasa tahu sudah masam

Untungnya kondisi sang anak tidak terlalu parah dan cepat ditangani. Setelah memastikan anaknya baik-baik saja, Tezar kemudian memutuskan untuk melakukan perawatan di rumah.
"Kondisi sekarang alhamdulillah sudah sehat. Sempat ada orang dinkes ke rumah memantau kondisi anak kami lalu memberi susu dan roti," terang Tezar.
Menurut keterangan anaknya, saat itu bersama temannya yang lain mengeluh jika tahu yang merupakan menu MBG pada saat itu rasanya masam. Atas kejadian ini, pihaknya berharap agar program ini perlu dievaluasi lagi dan diawasi karena menyangkut kesehatan anak-anak.
"Untuk anak yang muntah di SD 3 Mangun Jaya tempat anakku sekolah ada enam orang yang merasakan gejala mual. Lalu yang dirawat ada dua, sisanya dirawat di rumah masing-masing," ungkapnya.
3. Dapur penyedia makanan sementara dihentikan

Sinas Kesehatan Muba bergerak cepat langsung mengambil sampel makanan dan mengirimnya ke BPOM Palembang. Kepala SPPG BGN Sekayu, Oking Candra menegaskan, dapur penyedia makanan sementara dihentikan hingga hasil uji laboratorium keluar.
"Menu yang dikonsumsi anak-anak saat itu berupa nasi putih, filet ikan dori crispy, sayur tumis kacang panjang dengan wortel dan buncis, tahu, serta buah jeruk. Pihak Dinkes sudah turun, sampel makanan sudah diambil dan untuk sementara dapurnya kami stop sampai hasil lab resmi keluar," ucapnya.