4 Helikopter Water Bombing Padamkan Karhutla di Sumsel

- Empat helikopter water boombing dipakai untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan di Sumsel
- Sudirman, Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel, menyatakan bahwa 129 kali water boombing dilakukan dengan total 516 ribu liter air ditumpahkan ke titik api
- Pada bulan Agustus 2025, terdapat 489 titik panas yang terpantau di Sumsel, menurun dari bulan Juli yang mencapai 1.321 titik
Palembang, IDN Times - Sebanyak empat daerah di Sumatra Selatan (Sumsel) mengalami Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) dalam beberapa hari terakhir. Kondisi ini membuat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel harus menerjunkan empat helikopter water bombing guna melakukan pemadaman.
Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel Sudirman mengatakan, wilayah yang terjadi karhutla yakni di Ogan Ilir, Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Muara Enim, dan Ogan Komering Ulu (OKU) Timur.
"Berdasar hasil pantauan udara Minggu (7/8/2025) kemarin menunjukkan titik api terdeteksi menyebar di 11 titik dengan total lahan terbakar mencapai 13 hektare," ungkap Sudirman, Senin (8/9/2025).
1. Helikopter standby pantau kondisi kebakaran lahan

Sudirman menjelaskan, empat helikopter melakukan 129 kali water bombing dengan menumpahkan 516 ribu liter air ke titik api yang membakar sejumlah lahan. Sejauh ini pihaknya masih terus memantau kondisi di lahan yang terbakar dan beberapa lahan masih berasap.
"Jika masih ditemukan asap akan dilanjutkan pemadaman dengan water bombing," jelas dia.
2. Helikopter terus lakukan patroli di langit Sumsel

Di Ogan Ilir, kebakaran melanda Muara Kuang dan Rambang Kuang. Pemadaman dilakukan sebanyak 62 kali water bombing di Muara Kuang dan 4 kali di Rambang Kuang, namun sebagian lahan masih berasap. Satgas darat turut membantu di lokasi.
Di PALI, kebakaran di Penukal dan Penukal Utara dipadamkan dengan 42 kali water bombing. Di Muara Enim, api muncul di Lubai dan dilakukan 15 kali water bombing, tetapi masih tersisa asap. Sementara itu, karhutla di Semendawai, OKU Timur, berhasil dipadamkan setelah 6 kali water bombing.
"Helikopter patroli hari ini kembali memantau wilayah karhutla," jelas dia.
3. Ada penurunan titik panas

Sepanjang Agustus 2025, titik panas masih terus terpantau di sejumlah wilayah di Sumsel. BPBD Sumsel mencatat titik panas pada bulan Agustus mencapai 489 titik atau mengalami penurunan dibanding titik panas pada bulan Juli sebanyak 1.321 titik. Total sepanjang Januari-Agustus hotspot yang terdeteksi sebanyak 3.336 titik.
"Hotspot Agustus menurun dibandingkan Juli, namun kita selalu waspada karena musim kemarau masih terjadi pada September ini," ungkap Sudirman.