Terkini Harga Emas Palembang Rp11 Juta per Suku di Akhir Pekan

- Harga emas Palembang mencapai Rp11 juta per suku atau 6,7 gram, tertinggi sepanjang 2025.
- Harga emas di sejumlah toko bahkan menyentuh Rp11.050.000 per suku, dipengaruhi isu sosial politik dan kondisi wilayah.
- Emas dianggap alat investasi aman meski fluktuatif, dipengaruhi penawaran-permintaan pasar dan sentimen ekonomi global.
Palembang, IDN Times - Harga emas perhiasan Palembang, hari ini, Minggu (7/9/2025) tembus Rp11 juta per suku atau 6,7 gram. Nilai itu merupakan harga tertinggi sepanjang 2025.
Pantauan IDN Times, harga emas di sejumlah toko bahkan menyentuh Rp11.050.000 per suku. Nilai itu potensi naik lagi jika kondisi wilayah memanas. Sebab, isu sosial politik berpengaruh terhadap harga emas.
1. Masih ada potensi harga emas melandai

Apabila kondisi ekonomi dan politik Tanah Air masih tak stabil. Potensi lonjakan harga emas pun bisa kembali melesat signifikan. Namun secara pergerakan, harga bisa saja melandai.
Diketahui, fluktuasi atau pergerakan naik-turun harga emas dapat berdampak pada inflasi maupun deflasi wilayah. Namun keyakinan sebagian masyarakat meski harga fluktuatif, emas dianggap alat investasi aman.
2. Emas perhiasan jadi alat investasi aman

Secara umum, sejumlah orang masih menganggap emas sebagai barang safe haven. Tetapi dalam menghadapi krisis moneter, emas merupakan alat aman untuk investasi jangka panjang ataupun pendek.
Sepanjang 2025 harga emas hari ini jadi paling tinggi. Kondisi tersebut dipengaruhi sosial masyarakat Sumatra Selatan (Sumsel) khususnya Palembang dalam panic buying atau kekhawatiran pembelian barang mendadak akibat kondisi tertentu.
3. Permintaan dan penawaran memengaruhi harga emas

Menurut Pengamat Ekonomi Sumsel, sekaligus dosen Universitas Muhammadiyah Palembang (UMP) Sri Rahayu, nilai emas dipengaruhi penawaran-permintaan pasar. Harga emas juga dapat berubah sewaktu-waktu, bila ada sentimen ekonomi global.
"Kenaikan harga emas dipengaruhi permintaan, faktor supply juga demand. Jika harga stabil dalam jangka panjang, permintaan cenderung konsisten," katanya dikonfirmasi IDN Times.