Profil Nabila Askolani Putri, Ketua TP PKK Termuda se-Indonesia

- Nabila Askolani Putri, 21 tahun, dilantik sebagai Ketua TP PKK Banyuasin, menjadi yang termuda se-Indonesia.
- Dilantik karena sang ayah belum memiliki pasangan lagi, Nabila mengaku berat mengemban amanah karena tidak memiliki pengalaman.
- Nabila harus membagi waktu antara tugas akhir kuliah, magang, membantu ayah mengurus sawah, dan tugasnya sebagai Ketua TP PKK.
Banyuasin, IDN Times - Sosok Nabila Askolani Putri kini menyita perhatian publik. Di usianya yang baru 21 tahun, Nabila sudah dilantik sebagai Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Banyuasin. Hal tersebut menjadikannya Ketua TP PKK termuda se-Indonesia.
Putri kedua Bupati Banyuasin Askolani ini dilantik sebagai ketua dikarenakan sang ayah saat ini masih belum memiliki pasangan lagi. Maka itu atas kesepakatan pengurus TP PKK Banyuasin, Nabila ditunjuk sebagai ketua dan turut dilantik pada 20 Februari kemarin.
1. Berusaha belajar dengan para senior

Saat pertama kali ditunjuk, dara kelahiran Palembang, 12 Februari 2004 silam ini mengaku sangat berat mengemban amanah ini karena dirinya belum ada pengalaman sama sekali. Dirinya pun masih ingin menyelesaikan studinya di Institut Pertanian Bogor.
"Awalnya sempat menolak. Namun dengan tekad membantu ayah sebagai Bupati Banyuasin, maka saya siap dan akan berusaha belajar dengan senior ataupun ibu-ibu PKK lainnya," ujar mahasiswi semester akhir IPB Bogor ini.
2. Ikut bantu ayah mengurus sawah dan keluarga

Tentunya bukan hal mudah menjalani berbagai aktivitas barunya sebagai Ketua TP PKK sekaligus mahasiswa yang sedang menyelesaikan tugas akhir kuliah. Maka itu, Nabila harus pintar membagi waktu dan bertanggung jawab menyelesaikan setiap pekerjaan dengan tuntas.
"Jadi saat ini selain penelitian dan menulis skripsi, saya juga menjalani magang. Tak lupa membantu ayah mengurus sawah serta mengurus adik-adik saya di rumah. Bagi saya, jalani saja semua itu dengan tulus dan ikhlas sebagai bentuk kasih sayang kita ke keluarga," ungkapnya.
3. Generasi muda perlu tahu cara kerja pemerintah

Menurutnya, sangat penting bagi generasi muda untuk melibatkan diri dalam urusan pemerintahan. Karena ke depan generasi muda seperti milenial dan gen Z yang akan memegang estafet pemerintah.
"Saya bersyukur saat ini bisa mengemban amanah tersebut. Sehingga kita bisa tahu isu atau problem apa saja yang terjadi dan bagaimana cara menanganinya. Anak-anak muda perlu tahu cara kerja pemerintah dan berhubungan sosial yang baik dengan masyarakat," ucap anak kedua dari enam bersaudara ini.