2 Penerbangan Menuju Jambi Mendarat Darurat di Palembang

- Dua pesawat menuju Jambi mendarat darurat di Palembang karena lendutan landasan pacu Bandara Sultan Thaha Shaifudin Jambi.
- Pendaratan darurat bukan karena kerusakan pesawat, tapi akibat lendutan landasan yang sedang diperbaiki.
- Insiden lendutan membuat penundaan penerbangan selama dua jam dan beberapa pesawat dialihkan ke Palembang dan Batam.
Palembang, IDN Times - Dua penerbangan menuju Jambi dari Jakarta dan Semarang terpaksa melakukan pendaratan darurat di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang. Hal ini terjadi dikarenakan insiden lendutan di landasan pacu Bandara Sultan Thaha Shaifudin Jambi, Kamis (10/4/2025).
"Iya ada dua pesawat tujuan Jambi mendarat darurat atau divert ke SMB II Palembang," ungkap GM Airnav Cabang Palembang Shellya Yunita, Jumat (11/4/2025).
1. Dua penerbangan diterbangkan kembali ke Jambi

Yunita menjelaskan, pendaratan darurat tersebut bukan disebabkan oleh kerusakan pesawat melainkan ada kerusakan pada landasan yang segera diperbaiki pihak Bandara Sultan Thaha Shaifudin Jambi. Adapun penerbangan yang dialihkan ke Palembang yakni, Lion Air JT 603 dan Super Airjet IU328.
"Kedua penerbangan tersebut Jakarta-Jambi (Lion Air) dan Semarang-Jambi (Super Air Jet)," ungkap dia.
2. Penerbangan ke Jambi sempat dialihkan ke Palembang-Batam

Insiden lendutan di landasan pacu tersebut membuat Bandara Sultan Thaha Shaifudin melakukan penundaan penerbangan dari dan pendaratan menuju jambi selama dua jam. Pihak bandara melakukan perbaikan sehingga penumpang yang sebelumnya sudah berada di dalam pesawat, kembali dijemput untuk dibawa ke ruang tunggu.
3. Penerbangan kembali dibuka pukul 16.00 WIB

Selama proses perbaikan lendutan, sejumlah pesawat terpaksa dialihkan ke Palembang dan Batam. Bandara Sultan Thaha kembali dibuka sekitar pukul 18.00 WIB. Semua penerbangan dari Bandara Jambi, serta dari Palembang - Batam menuju Jambi juga bisa mendarat atau terbang setelah aktivitas bandara kembali dibuka.
Fenomena lendutan atau rutting merupakan deformasi atau perubahan bentuk pada permukaan landasan pacu diakibatkan suhu tinggi dan tekanan berat yang terjadi secara terus menerus. Saat cuaca panas terjadi, menyebabkan material aspal pada landasan menjadi lebih lunak sehingga membuat ban pesawat seolah terjebak di landasan.