Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Kabinet Gemuk Dinilai Kontraproduktif di 1 Tahun Pemerintahan Prabowo

WhatsApp Image 2025-10-14 at 14.52.02.jpeg
Presiden Prabowo Subianto. (IDN Times/Ilman Nafi'an)
Intinya sih...
  • Pakar Politik UIN Raden Fatah menilai kabinet Prabowo belum solid dan efisien
  • Kabinet dinilai gemuk dan kurang efisien dalam satu tahun terakhir
  • Sentimen negatif terhadap kinerja kementerian dan kebijakan kontroversial menjadi perdebatan publik
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Palembang, IDN Times - Pakar Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang, Yulion Zalpa menilai, dalam satu tahun kepemimpinannya, Presiden Prabowo Subianto belum berhasil membentuk kabinet yang solid dan sejalan dengan arah politiknya. Hal itu terlihat dari bongkar pasang susunan kabinet yang terjadi sejak awal pemerintahan.

"Negatifnya bisa kita lihat bagaimana bongkar pasang kabinet menjadi catatan tersendiri di internal pemerintah. Gemuknya kabinet juga terlihat kurang efisien setahun ini," ungkap Yulion kepada IDN Times, Rabu (22/10/2025).

1. Kinerja beberapa kementerian dinilai buruk

IMG-20251017-WA0024.jpg
Momen syukuran ulang tahun ke-74 Presiden Prabowo Subianto (Instagram.com/@sufmi_dasco)

Yulion menyebutkan, sejak awal dilantik dan membentuk kabinet Prabowo cenderung melakukan mekanisme bagi-bagi kekuasaan. Kondisi tercermin dari gemuknya kabinet lewat penunjukan menteri hingga wakil menteri.

"Dengan gemuknya kabinet, jika kita perhatikan, kinerja di beberapa pos kementerian selama satu tahun terakhir belum terlihat signifikan," jelas dia.

2. Ciptakan kebijakan kontraproduktif

tentang negara Amerika dan Indonesia..
Presiden Prabowo Subianto berpidato di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa ke-80 di Markas Besar PBB di New York, AS, 23 September 2025. (Reuters/Jeenah Moon) “Jika presidennya aktif mengadakan komunikasi dan menghadiri berbagai forum internasional, negara akan semakin kuat dan positif di mata dunia. Sebaliknya, jika pemimpinnya hanya fokus pada urusan domestik, maka hubungan dan pengaruhnya di dunia internasional tentu menjadi lemah”. Di Asia Tenggara, Malaysia yang merupakan ketua ASEAN ju

Selain itu, muncul berbagai sentimen negatif terhadap kinerja kementerian dan lembaga yang dinilai belum optimal. Di saat yang sama, sejumlah kebijakan kontroversial justru menimbulkan perdebatan publik yang berpotensi kontraproduktif terhadap agenda pemerintahan.

"Disatu sisi Presiden mendorong efisiensi anggaran disisi lain membentuk kabinet yang gemuk. Menurut saya ini cenderung kontraproduktif," ungkap dia.

3. Jalankan kebijakan dengan pro dan kontra

IMG-20251017-WA0000.jpg
Presiden Prabowo Subianto (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Namun, di balik berbagai persoalan tersebut, ia mengapresiasi pemerintahan Prabowo yang dinilai mampu menjaga keamanan dan stabilitas politik di tengah riak yang terjadi. Selain itu, sejumlah program besar pemerintah sejauh ini juga dapat dijalankan meski diwarnai pro dan kontra.

"Tentu dalam satu tahun ini banyak sekali dinamika yang terjadi, baik itu positif maupun negatif," ungkap dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hafidz Trijatnika
EditorHafidz Trijatnika
Follow Us

Latest News Sumatera Selatan

See More

Ciptakan Inklusi Finansial Aman Bersama Jamkrindo Palembang

22 Okt 2025, 17:43 WIBNews