Kades di OKI Dianiaya 9 Orang Diduga Anggota TNI, Kodam Minta Maaf

- Korban sempat tanyakan penahanan warganya
- Korban sempat kenalkan diri sebagai kades
- Adik korban turut alami dugaan penganiayaan
Palembang, IDN Times - Seorang kepala desa (Kades) Cahaya Bumi di Ogan Komering Ilir (OKI) bernama Komaruddin dan warga bernama Zainal Abidin menjadi korban penganiayaan oleh sembilan anggota keamanan perusahaan di wilayah Lempuing, OKI. Kedua korban harus dilarikan ke rumah sakit Hermina Palembang untuk menjalani perawatan medis.
"Saya masih dirawat di RS karena dada saya masih sakit dan saat batuk mengeluarkan darah," ungkap sang kades, Rabu (22/10/2025).
1. Korban sempat tanyakan penahanan warganya

Kejadian penganiayaan tersebut berawal dari dirinya yang mengecek informasi adanya warga Cahaya Bumi yang tertangkap mencuri sawit milik perusahaan di OKI. Korban yang mengetahui hal itu, berusaha menjadi penengah dari persoalan yang ada dengan mengecek langsung ke perusahaan.
Sesampainya di kawasan perkebunan, korban lantas bertemu dengan petugas keamanan kebun. Di sana dirinya mengklaim menanyakan secara baik-baik mengenai warganya yang ditahan.
"Saat bertemu saya bilang, izin komandan di mana warga saya yang ditangkap. Mereka bilang tidak ada," jelas dia.
2. Korban sempat kenalkan diri sebagai kades

Mengetahui Komaruddin sebagai seorang kades, respons petugas keamanan perkebunan menjadi kurang baik. Mereka pun langsung melakukan penerangan kepada dirinya.
"Saya kurang tahu apakah mereka anggota TNI apa bukan, karena mereka berbaju preman," jelas dia.
3. Adik korban turut alami dugaan penganiayaan

Sementara Zainal Abidin yang mengetahui adiknya Komaruddin mengunjungi kebun sawit seorang diri langsung bergegas menyusul korban dengan motor. Di sanalah Zainal mendapati adiknya sudah menjadi korban penganiayaan.
"Melihat saya dianiaya. Kakak saya refleks merekam kejadian tersebut sebagai barang bukti. Namun, ketahuan dan juga turut dianiaya dan handphone dirampas serta disita," jelas dia.
Usai menjadi korban penganiayaan, keduanya pun dipaksa masuk ke dalam mobil milik perusahaan. Dari sana keduanya kembali mengalami penganiayaan.
"Di dalam mobil masih dipukuli juga. Sampai di kantor perusahaan, kami masih dipukuli sampai manajer datang," ungkap dia.
4. Korban fokus pemulihan kesehatan

Komaruddin bersama Zainal baru dilepas usai salah satu kepala tata usaha perusahaan bersama pejabat desa dan kepolisian datang ke TKP. Jirban pun dievakuasi ke RSUD Kayu Agung sebelum akhirnya dirujuk ke RS Hermina Palembang.
"Kemarin disuruh ke Kodam untuk melapor. Kalau tindak lanjutnya belum tahu karena saya masih menjalani perawatan di ruang sakit," jelas dia.
5. Pangdam sesalkan perbuatan anggotanya

Sementara itu, Kepala Penerangan Komando Daerah Militer (Kodam) II Sriwijaya, Letkol Inf Yordani membenarkan adanya kejadian tersebut. Saat ini, pihak Kodam tengah melakukan penyelidikan sekaligus menyatakan permintaan maaf mengenai kejadian yang menimpa masyarakat di OKI.
"Pangdam II Sriwijaya menyesalkan kejadian ini dan sangat kecewa. Tidak ada pembenaran sama sekali terhadap tindakan pemukulan ini. Perbuatan tersebut tidak bisa dibenarkan," ungkap Yordania.