Terkait Kasus Pelecehan, Dosen Unsri Sebut Dirinya Difitnah

Palembang, IDN Times - Kuasa hukum Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya (FE Unsri) berinisial RG, Gandhi Arius menilai, ada dalang di balik pelaporan 10 mahasiswi soal pelecehan seksual ke Mapolda Sumsel. Menurut Ghandi, kasus yang menyeret kliennya diduga terjadi karena hasrat merebut jabatan Kepala Prodi (Kaprodi).
"Indikasi ada oknum dosen yang ingin mengambil hak RG sebagai Kaprodi. Maaf, kita tidak menuduh, tapi perasaan kita terlihat jelas. Mulai dari penghambatan proses administrasi dan segala macam, ada begitu," ungkap Gandhi, Rabu (8/12/2021).
1. Pengacara RG sebut korban tak mendapat kerugian

Gandhi menjelaskan, korban yang mengklaim dilecehkan secara verbal oleh RG belum terbukti. Menurutnya, ada pihak yang melindungi dan menggiring opini pada kasus yang menjerat RG. Sang dosen dan pengacaranya berencana melaporkan oknum dosen yang tersebut.
"Saya tidak habis pikir anak-anak ini bisa menempuh jalur hukum. Karena anak-anak ini tidak ada kerugian nyata. Jadi orang-orang yang memfitnah sudah kami catat nama-namanya, inilah yang akan bertanggung jawab," ujar dia.
2. RG akan melaporkan balik dosen FE Unsri

Gandhi menjelaskan, kasus yang menjerat kliennya semakin banyak dibahas karena berbarengan dengan pelecehan seksual di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Hal inilah yang mendorong pihaknya merasa ada upaya politisasi untuk menyeret RG ke pusaran hukum.
"Apa yang dituduhkan itu tidak benar. Kami ada nomor pelapor dan itu bukan nomor dia. Zaman sekarang bisa dibuat seolah-olah nama dia. Kalau RG sendiri tidak pernah bertemu dan menulis seperti itu. Apa lagi ada kata-kata yang tidak benar," beber dia.
Dirinya berasumsi oknum internal di FE Unsri sendiri yang mencoba bermain api dalam kasus pelecehan. RG dilaporkan tiga orang mahasiswi aktif Unsri ke Mapolda Sumsel dengan kasus pelecehan verbal.
"Kami akan melapor balik ke pihak-pihak yang bertanggung jawab atas fitnah ini dengan perbuatan tidak menyenangkan. Kami siap untuk membantah fitnah ini dan berhadaan di PN," jelas dia.
3. RG terpuruk karena berita pelecehan

Menurut Gandhi, pemberitaan di media sosial serta penyebaran foto RG membuat kliennya tertekan secara psikis. Kondisi ini disinyalir membuat terlapor takut.
"Secara status sosial, dia sekeluarga sangat terpuruk. Keluar rumah saja klien kami ini malu. Belum putusan pengadilan tapi dia sudah diadili duluan. Dari tren google banyak yang mencari RG, fotonya dan istrinya disebar di medsos," ujar dia.
4. RG dan sang istri membantah tuduhan

RG sebagai dosen yang dilaporkan menjelaskan, dirinya tidak pernah menggoda mahasiswi. Sebagai Kaprodi, ia bertindak berlaku selayaknya dosen. Dari pengakuan RG, dirinya tidak menyimpan nomor serta chat mahasiswi yang melapor menjadi korban pelecehan.
"Saya memposisikan diri sebagai dosen. Saya mengupayakan bimbingan di kantor dan tidak pernah berdua dengan mahasiswi. Saya biasa janjian via WhatsApp," jelas dia.
Istri RG yang ikut hadir mendampingi sang suami menyebutkan, keluarganya harus menanggung dampak fitnah yang begitu berat. Foto dirinya bersama suami serta anak-anak disebar melalui medsos.
"Saya minta lebih bijak menggunakan sosmed ya, jangan sembarangan share foto orang," tutup dia.