Sultan Palembang Jelaskan Tradisi Harus Dilakukan Willie Salim

- Sultan Palembang, Mahmud Badaruddin IV Fauwaz Diradja mengumpulkan pelapor Willie Salim untuk membahas dampak buruk konten rendang.
- Masyarakat Sumsel meminta Willie Salim datang ke Palembang dan melakukan tradisi tepung tawar sebagai permintaan maaf yang tulus.
- Tradisi tepung tawar bukan hanya permohonan maaf tetapi juga menolak balak, meski perkara hukum tetap akan berjalan meski Willie Salim sudah meminta maaf.
Palembang, IDN Times - Sultan Palembang, Mahmud Badaruddin IV Fauwaz Diradja kembali angkat bicara terkait polemik rendang yang dibuat Willie Salim beberapa waktu lalu. Dirinya mengumpulkan sejumlah pelapor Willie Salim untuk bersama membahas kelanjutan dari proses hukum yang masih berlangsung.
Ia menyangkan, dampak buruk dari konten tersebut masih memiliki pengaruh terhadap citra masyarakat Palembang. Kata-kata dalam unggahan syarat akan perkataan yang bombastis sehingga menimbulkan ujaran kebencian yang disengaja ataupun tidak disengaja.
"Memang konten memilih kata-kata bombastis, tapi menunjuk ke wilayah kota, jadinya tersinggung. Mau sengaja atau tidak sengaja, tapi itu sudah terjadi,” ungkap Sultan Mahmud Badaruddin IV Fauwaz Diradja, Sabtu (3/5/2025).
1. Sultan Palembang jelaskan makna tradisi tepung tawar

Mahmud juga mempertanyakan niat Willie Salim yang hendak meminta maaf kepada masyarakat Palembang. Pasalnya, hampir dari satu bulan tak ada kejelasan untuk meminta maaf secara langsung ke Palembang.
Dia mewakili seluruh masyarakat Sumsel meminta Willie Salim untuk datang langsung ke Palembang, untuk meminta maaf dengan melakukan tradisi tepung tawar. Tradisi ini memiliki makna permintaan maaf yang tulus dan dilanjutkan dengan tradisi makan nasi kuning bersama untuk mempererat hubungan antar manusia.
"Tepung tawar itu hanya istilah, namun maknanya adalah berkumpul bersama-sama dan menyampaikan permintaan maaf ke masyarakat Palembang," jelas dia.
2. Tradisi tepung tawar dilanjutkan makan bersama

Mahmud menjelaskan, tradisi tepung tawar ini bukan hanya menjadi sarana permohonan maaf melainkan untuk menolak balak. Tradisi ini sudah turun temurun dilakukan dalam adat dan istiadat Palembang.
"Itu maknanya, orang yang ada kesalahan harus meminta maaf dan berjanji tak akan melakukannya lagi. Dan keluarga atau orang-orang yang dirugikan, akan menerimanya. Memang namanya ditepung, tapi tradisi untuk makan-makan dan bersedekah," jelas dia.
3. Sultan akui sudah komunikasi dengan pihak Willie Salim

Mahmud menilai, meski tradisi ini merupakan langkah untuk menyambut niat Willie Salim dalam meminta maaf secara langsung, namun untuk perkara hukum dinilai tetap akan berjalan meski dirinya sudah menjalankan tradisi yang ada.
"Dia (Willie Salim) sudah meminta maaf, katanya mau datang ke Palembang. Tapi belum ada kabar sampai sekarang. Ustaz Derry Sulaiman juga meminta warga Palembang untuk cooling down, sembari menunggu (kedatangan Willie Salim)," jelas dia.