Ribuan Ikan Budi Daya KJA di Danau Maninjau Agam Mati Mendadak

Agam, IDN Times - Kasus kematian ikan budi daya Keramba Jaring Apung (KJA) di Danau Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatra Barat (Sumbar), kembali terjadi dalam jumlah banyak. Kali ini, giliran KJA milik petani di Kenagarian Bayua, Kecamatan Tanjung Raya. Jumlahnya mencapai ribuan ekor yang mati.
"Sudah terjadi sejak Senin kemarin. Kematian ini sering terjadi, bahkan setiap tahun terjadi," kata Yaser, petani KJA Danau Maninjau Nagari Bayua, Jumat (3/2/2023).
1. Faktor-faktor penyebab kematian

Menurut Yaser, faktor kematian ikan KJA yang rutin terjadi setiap tahun dipicu berkurangnya kadar oksigen air Danau Maninjau akibat endapan pakan yang menumpuk. Lalu dipengaruhi faktor cuaca ekstrem dan tubo atau racun belerang, apalagi Danau Maninjau merupakan Danau vulkanik.
"Sekarang sudah menebar aroma tak sedap. Upaya membersihkan bangkai ikan sudah dilakukan para petani," ujar Yaser.
2. Petani ikan mengalami kerugian

Yaser mengaku, kejadian ini membuat petani keramba kembali mengalami kerugian hingga mencapai miliaran Rupiah. Seharusnya ikan-ikan itu bisa dipanen jelang lebaran Idul Fitri.
Perihal kapan akan tebar ulang benih atau bibit ikan, menurut Yaser, petani biasanya menunggu kondisi cuaca membaik. Jika kini kondisi dinilai kurang bagus untuk menebar bibit.
3. Sempat mencapai ratusan ton

Sebelumnya, kematian ikan KJA Danau Maninjau dalam jumlah banyak terjadi pada 2021 hingga mencapai 362 ton. Menurut catatan, kematian itu terjadi di Nagari Tanjung Sani, Nagari Koto Kaciak, Nagari Koto Gadang dan, dan Nagari Koto Malintang hingga mencapai dua ton.
Kerugian akibat kematian ikan itu ditaksir mencapai Rp7,2 miliar, dengan perkiraan harga ikan di pasaran senilai Rp20 ribu per kilogram.