Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Ribuan Ikan Danau Ranau Mati karena Asam Belerang Naik ke Permukaan

( Fenomena Bentilehan buat harga ikan anjlok di danau Ranau) IDN Times/Istimewa

OKU Selatan, IDN Times - Ribuan ikan di kawasan Danau Ranau, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, mati dan terapung sejak beberapa hari terakhir. Hal ini disebabkan fenomena alam atau yang sering disebut warga sekitar dengan istilah Bentilehan.

Fenomena ini merupakan gejala alam naiknya asam belerang dari permukaan danau yang semakin hari terus meluas. Saat ini wilayah sebarannya bahkan sudah mencapai desa di Kecamatan Buay Pematang Ribu Ranau Tengah hingga ke Kecamatan Warkuk Ranau Selatan.

1. Ikan budi daya warga keracunan dan mati

(Kondisi danau Ranau yang dipenuhi belerang) IDN Times/Istimewa

Meluapnya air danau yang mengandung asam belerang berdampak pada ikan mujair dan nila keramba budi daya masyarakat di sekitar Kota Batu, Kecamatan Warkuk Ranau Selatan, ikut mengalami keracunan dan mati mengapung.

Banyaknya ikan budi daya yang mati, khususnya kerambah apung di sekitar Pantai Lama Kota Batu, berdampak pada petani yang merugi. Tampak di lapangan ratusan warga berbondong-bondong datang menangkap berbagai jenis ikan seperti mujair, sebarau, hingga ikan mas.

2. Harga ikan langsung anjlok dan dijual cepat ke pengunjung

( Fenomena Bentilehan buat harga ikan anjlok di danau Ranau) IDN Times/Istimewa

Seorang warga setempat, Johan mengaku, ikan yang ia dapat untuk dikonsumsi sendiri atau dijual warga. Menurutnya, ikan harus dijual cepat atau segera diolah agar tidak membusuk.

"Melimpahnya bebagai jenis ikan ini membuat harga pasaran anjlok dan kini dijual Rp15 ribu-Rp10 ribu per kg. Kami menangkap pakai jaring dan peralatan seadanya," ungkapnya.

3. Siklus fenomena Bentilehan tidak bisa diprediksi

( Fenomena Bentilehan buat harga ikan anjlok di danau Ranau) IDN Times/Istimewa

Kepala Dinas Perikanan OKU Selatan, Farida, membenarkan jika saat ini sebaran belerang di perairan Danau Ranau sudah berdampak ke sejumlah keramba budi daya ikan masyarakat di Kota Batu.

“Dampak Bentilehan sudah meluas. Memang sudah kena keramba-keramba budi daya ikan nila dan mujair di sekitar Pantai Lama Kota batu," terangnya.

Peristiwa ini kata Farida tidak bisa diprediksi dan memang terjadi tiap 3 atau 5 tahun sekali. Petani katanya harus mempersiapkan diri untuk menghadapi musibah tersebut. Langkah awal dari peristiwa yang sudah dipersiapkan yakni melalui Unit Pelaksana Teknis melakukan pendataan berapa banyak kerambah budi daya yang terdampak.

“UPTD kita sudah turun meninjau sekaligus melakukan pendataan dampak ikan keracunan air danau yang mengandung belerang. Sementara itu dulu,” tutupnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deryardli Tiarhendi
Yuliani
Deryardli Tiarhendi
EditorDeryardli Tiarhendi
Yuliani
EditorYuliani
Follow Us