Bandar Arisan Tebus Lelang Bawa Kabur Uang Miliaran Milik Korban

Ratusan warga tertipu, korbannya bahkan hingga ke pulau Jawa

Ogan Komering Ulu, IDN Times - Seorang ibu muda berinisial DRP (23) warga Ogan Komering Ulur (OKU), sedang dicari oleh ratusan warga karena diduga menggelapkan uang arisan hingga miliaran Rupiah.

Pelaku diduga menggelapkan uang anggota arisannya, setelah sebelumnya sempat update status di media sosial memperlihatkan tumpukan uang untuk berbelanja.

Anggota arisan yang mayoritas ibu-ibu ini lantas mengadu ke polisi. Mereka meminta agar pelaku DRP segera ditangkap dan diadlili.

Baca Juga: 1 Keluarga Asal Palembang Tewas Kecelakaan Sepulang Ziarah

1. Pelaku tak bisa dihubungi usai korban setor uang

Bandar Arisan Tebus Lelang Bawa Kabur Uang Miliaran Milik Korban(Salah satu korban arisan bodong di OKU usai melaporkan pelaku arisan ke polisi) IDN Times/Istimewa

Salah satu korban, Desi (22), mengaku tertipu sampai Rp600 juta. Seharusnya ia menarik uang tunai Rp1.031.000.000 pada 25 Februari 2023 kemarin

Uang tersebut dijanjikan oleh pelaku setelah dirinya menyetor dana Rp600 juta. Namun sampai dengan tanggal yang dijanjikan, pelaku tak kunjung mentransfer uang sesuai kesepakatan.

"Harusnya aku menarik Rp1.031.000.000 itu istilahnya tebus lelang, namun pelakunya kabur dan hpnya tidak bisa lagi dihubungi," ujar Desi.

Baca Juga: 2 Sejoli Fakultas Kedokteran Unand Akui Perbuatan Menyimpang 

2. Pelaku dan keluarganya kabur

Bandar Arisan Tebus Lelang Bawa Kabur Uang Miliaran Milik Korban(Salah satu korban arisan bodong di OKU usai melaporkan pelaku arisan ke polisi) IDN Times/Istimewa

Tak hanya Desi yang tidak dibayar, karena ada ratusan anggota arisan bernama 'Tebus Lelang Dian' yang mengalami nasib sama. Akhirnya peserta arisan tebus lelang ini mendatangi tempat usaha pelaku. Namun DRP diduga terlanjur kabur.

Pelaku diperkirakan kabur bersama suami dan anak serta mertuanya. Padahal beberapa saat sebelum kabur, masih ada korban yang mentranfer uang senilai Rp1 miliar ke rekening pelaku.

Buntutnya para korban mencari tempat-tempat yang biasa dijadikan pelaku untuk usaha, seperti toko manisan Dua Putri dan salon di Air Karang kemudian usaha pangkas rambut di Jalan Sudiro Husodo Sukaraya, Palembang.

Namun sayangnya para korban ini tidak berhasil menemukan pelaku, melainkan hanya bertemu dengan kedua orangtua. Korban hampir melampiaskan emosi kepada orangtua pelaku.

3. Pelaku yakinkan korbannya tak menarik uang demi investasi

Bandar Arisan Tebus Lelang Bawa Kabur Uang Miliaran Milik Korbanilustrasi transaksi uang (IDN Times/Aditya Pratama)

Kapolres OKU, AKBP Arif Harsono didampingi Kasat Reskrim, AKP Zanzibar Zulkarnain mengatakan, sejumlah korban mengaku tergiur dengan iming-iming yang dijanjikan oleh pelaku keuntungan 80 persen dari dana yang ditransfer.

"Dalam Rp1 juta apabila sudah satu bulan maka akan menarik uang Rp1,8 juta. Bulan pertama dan kedua lancar namun setelah bulan berikutnya mulai macet," ujarnya.

Para korban yang melapor ini belum menikmati uang hasil arisan tebus lelang, karena pelaku selalu berhasil menyakinkan korbannya tidak menarik uangnya, melainkan uang hasil tarikan ini diinvestasikan lagi agar untungnya lebih besar.

"Pelaku bisa meperdaya korbannya sehingga uang disimpan semakin banyak, bahkan ada yang sampai ratusan dan miliaran," jelasnya.

4. Pelaku sempat pamer uang di medsos

Pihaknya sudah memberikan konseling kepada korban untuk mendata jumlah anggota arisan dan kerugian. Untuk memudahkan koordinasi ditunjuk satu orang yang diberi kuasa melapor ke polisi. Pihak yang ditunjuk dibuktikan dengan Surat Kuasa.

"Berkaca dari kasus ini, kita mengimbau agar masyarakat berhati-hati dalam hal investasi ataupun arisan yang nilainya besar," ungkapnya.

Saat ini tercatat sudah 279 warga yang mengaku tertipu dengan arisan sistem tebus. Bahkan pesertanya sampai ke Pulau Jawa di antaranya bekasi, serta korban-korban dari kabupaten tetangga. 

"Menurut seorang korban setidaknya pelaku sudah berhasil menarik uang sekitar Rp5 miliar. Sebelum pelaku menghilang, pelaku sempat menulis status di medsos yang memperlihatkan tumpukan uang pecahan Rp100 ribu sambil mengajak jalan-jalan," tutupnya.

Baca Juga: Panti Asuhan Tempat Anak Disiksa Pemiliknya Terakreditasi Kemensos

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya