Sepupu Puan Maharani Dicecar Persetujuan Dana Hibah Masjid Sriwijaya

"Gila namanya kalau DPRD sampai terima fee," kata Giri

Palembang, IDN Times - Mantan Ketua DPRD Sumatra Selatan (Sumsel) 2014-2018, Giri Rahmanda Kiemas, dicecar pertanyaan terkait dana hibah yang dicairkan Pemprov Sumsel pada 2015 dan 2017. Jaksa Penuntut Umum (JPU) menilai, ada kejanggalan dalam proses pengajuan dana hibah senilai Rp130 miliar tersebut.

Ketua Majelis Hakim Pengadilan Negeri Klas 1A Khusus Palembang, Abdul Azis yang memimpin jalannya sidang, mengaku heran jika legislatif menyetujui dana hibah sebelum proposal diajukan. Pihak legislatif dianggap terlalu percaya mengenai janji eksekutif tentang rencana masjid yang diperuntukkan Asian Games 2018.

"Ini jual bumbu tapi gak ada bahannya. Bapak-bapak malah percaya jika masjid ini diperuntukkan Asian Games 2018 agar orang bisa salat. Benyataannya bisa gak orang salat di situ?" tanya Abdul Azis, Kamis (7/10/2021).

1. Alex Noerdin menjanjikan pembangunan masjid untuk Asian Games

Sepupu Puan Maharani Dicecar Persetujuan Dana Hibah Masjid SriwijayaAlex Noerdin (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Giri menjelaskan, keperuntukkan Masjid Raya Sriwijaya sudah sesuai janji Gubernur Sumsel untuk menyambut Asian Games 2018. Alex menjelaskan jika penggunaan dananya tidak berasal hanya dari dana hibah, melainkan juga dari pihak swasta bahkan luar negeri.

"Saat itu juga rencananya akan diperuntukkan di Asian Games 2018," ungkap sepupu Puan Maharani tersebut.

2. Anggota Komisi III DPRD Sumsel sebut pengajuan anggaran masjid tanpa proposal

Sepupu Puan Maharani Dicecar Persetujuan Dana Hibah Masjid SriwijayaPembangunan masjid Raya Sriwijaya yang mangkrak (IDN Times/Rangga Erfizal)

Tak hanya Giri, beberapa saksi dari anggota legislatif Sumsel ikut dihadirkan. Mereka adalah Sekwan DPRD Sumsel, Ramadhan S Basyeban, anggota Komisi III Agus Sutikno, MF Ridho dan Yansuri.

JPU Roy Riyadi mempertanyakan proses pengajuan dana hibah disertai proposal oleh Pemprov Sumsel kepada badan anggaran (Banggar).

"Saat rapat Banggar tidak ada proposal. Lalu pihak eksekutif hanya menyatakan ke depan akan ada proposalnya (menyusul)," beber Agus.

Pengajuan tanpa proposal ini juga ternyata berlaku pada pencairan hibah 2017 sebesar Rp80 miliar.

"Apa pertimbangan bapak, tahun 2017 permasalahan hibah ini diloloskan dan dibawa ke sidang paripurna?" tanya Roy.

Tak berbeda dengan Giri, Agus mengaku pihak legislatif berharap pembangunan Masjid Raya Sriwijaya bisa digunakan untuk proyek Asian Games. "Harapannya bisa digunakan untuk beribadah saat Asian Games,” jelas dia.

3. Giri sebut kerja legislatif sesuai Permendagri

Sepupu Puan Maharani Dicecar Persetujuan Dana Hibah Masjid SriwijayaMantan Ketua DPRD Sumsel, Giri Rahmanda Kiemas (IDN Times/istimewa)

Saat jeda sidang, Giri mengatakan jika pihak legislatif telah melakukan kerja sesuai prosedur. Menurutnya, pengajuan anggaran hibah yang dibawa oleh pemprov Sumsel sudah sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri).

"Jadi asumsi kita, DPRD sudah sesuai dengan aturan berlaku. Kita menilai sudah siap sesuai prosedur. Jika sudah sampai ke DPRD harusnya sudah sesuai permendagri," jelas dia.

Saat disinggung soal ada atau tidaknya proposal yang dimaksud, Giri mengaku tidak mengetahui jelas lantaran proposal berada di pihak eksekutif. Dirinya hanya menjelaskan jika rencana dana hibah sebesar Rp1,3 triliun.

"Setelah masuk di komisi, anggaran tersebut baru dibahas per item. Benar atau tidaknya sudah diyakini oleh pihak eksekutif dan sudah sesuai ketentuan," jelas dia.

4. Giri bantah ada fee dalam pembangunan Masjid Raya Sriwijaya

Sepupu Puan Maharani Dicecar Persetujuan Dana Hibah Masjid SriwijayaMantan Ketua DPRD Sumsel, Giri Rahmanda Kiemas (IDN Times/istimewa)

Terkait fee dalam pembangunan Masjid Raya Sriwijaya, Giri dengan tegas membantah dan tidak mengetahuinya. Ia menilai tidak ada pembahasan fee untuk pembangunan masjid.

"Itu untuk membangun masjid. Gila namanya kalau DPRD sampai terima fee," tutup dia.

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya