Petambak Udang di OKI Diserang Buaya, Lengan Kanan Putus

- Herman (46) putus lengan kanan akibat disambar buaya muara saat mengambil air di kanal depan rumahnya.
- Keluarga membawa Herman ke RS Penawar Medika Tulang Bawang, kondisinya membaik setelah operasi.
- Warga berusaha menangkap buaya muara yang sering masuk ke pekarangan saat air pasang, Kepala Desa imbau waspada.
Ogan Komering Ilir, IDN Times -Nasib malang dialami Herman (46), seorang petambak udang di Desa Bumi Pratama Mandira, Kecamatan Sungai Menang, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatra Selatan (Sumsel). Pria ini harus merelakan lengan tangan kanannya putus setelah diterkam buaya muara.
Peristiwa mengerikan ini terjadi saat korban hendak mengambil air di area kanal depan rumahnya. Saat itu pukul 21.00 WIB air sungai tengah pasang. Tiba-tiba korban disambar buaya yang menggigit langsung lengan kanannya.
1. Korban kehilangan tangan dan luka di dada

Salah seorang keluarga korban Bahar (51) menjelaskan, serangan buaya ini terjadi pada Selasa (27/5/2025) malam. Korban langsung dibawq keluarganya dibantu warga setempat ke RS Penawar Medika Tulang Bawang, Provinsi Bandar Lampung.
"Waktu itu dia (Herman) sedang mengambil air menggunakan ember di kanal. Tiba-tiba buaya menerkamnya, kena tangan. Selain kehilangan tangan mulai dari bahu hingga ujung jari, juga luka di dada kanan dan jempol tangan kiri akibat gigitan buaya," ujarnya Sabtu (31/5/2025).
2. Warga khawatir buaya sering masuk pekarangan rumah

Menurutnya, buaya muara memang sering masuk ke pekarangan bahkan teras rumah saat air pasang. Hal ini sudah lama menjadi kekhawatiran warga yang tinggal di kawasan tambak udang Wahyuni Mandira.
"Korban sudah dioperasi, kondisinya mulai membaik, masih dalam pemulihan. Kami minta ada tindakan tegas untuk mengantisipasi agar kejadian seperti tidak berulang," harapnya.
3. Kasus serangan buaya di OKI bukan pertama kali terjadi

Kepala Desa (Kades) Wahyuni Mandira, Fahmi membenarkan adanya kejadian tersebut. Untuk mencegah kejadian serupa, warga berusaha menangkap buaya muara yang masih keliaran.
"Korban dikenal sebagai petambak udang yang cukup aktif di desa. Kanal di depan rumahnya selama ini menjadi sumber air yang vital untuk usaha budidaya udangnya," ucapnya.
Ia menambahkan, kasus serangan buaya di wilayah Kabupaten OKI memang bukan yang pertama kali terjadi. Maka itu peristiwa ini menjadi peringatan penting bagi warga di sekitar kanal untuk selalu waspada terhadap bahaya satwa liar yang hidup di wilayah tersebut, terutama di malam hari.
"Pemerintah desa bersama aparat terus meningkatkan pengawasan. Kami memberikan imbauan kepada masyarakat agar menghindari aktivitas di sekitar kanal pada malam hari demi menghindari insiden serupa," jelas Fahmi.