Tercatat 18 jurnalis dari berbagai daerah di Indonesia mulai dari Aceh hingga Papua, mengikuti pelatihan di Palembang. Para peserta mendapat bimbingan dari sejumlah fasilitator, antara lain Andre Yuris yang membawakan materi Keamanan Digital; Jasmine dan Ayu dari Magdalene yang mengulas isu KBGO; serta Mark Bowling, Hanna Fauzie, Aprelia, dan Marry Lou yang membekali peserta dengan praktik digital storytelling dalam jurnalisme konstruktif.
Salah satu peserta asal Aceh, Indah Rastika Sari, mengaku mendapat inspirasi baru dari liputan Festival Bidar di Palembang.
“Palembang luar biasa dengan tradisi bidar. Kami senang karena liputan didampingi, bisa banyak bertanya, dan mendapat narasumber yang beragam. Pengalaman ini akan saya bagikan ke Aceh,” kata dia.
Kemudian lanjut, peserta asal Pekanbaru, Riau, Novita, dia menyebut, bidar dan pacu jalur memiliiki karakteristik berbeda. Menurut dia, meski daerahnya memiliki tradisi Pacu Jalur, pengalaman di Palembang memberi sudut pandang istimewa.
“Banyak ilmu baru yang saya dapatkan di sini. Palembang punya karakter budaya yang khas dan menarik untuk diangkat dalam liputan,” jelasnya.