Palembang, IDN Times - Jalur pendakian Gunung Dempo Pagaralam ditutup dan belum bisa dipastikan kapan akan dibuka kembali. Penutupan itu resmi diumumkan setelah Gunung Dempo mengalami erupsi pada Sabtu (23/11/2024).
"Mulai hari ini kita lakukan penutupan pendakian, jadi tidak ada lagi aktivitas pendakian di Gunung Dempo," ujar Anggota Brigade, Dika, Minggu (24/11/2024).
Penutupan jalur pendakian Gunung Dempo Pagaralam ditetapkan pasca hasil Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan, kondisi kawasan gunung masih belum aman dan berada pada kondisi waspada tingkat dua.
"PVMBG masih memantau kondisi yang akan terjadi ke depannya. Batas waktunya belum ditentukan, kita masih menunggu keputusan dari PVMBG," jelas dia.
Diketahui saat terjadi erupsi di Gunung Dempo Pagaralam ada 68 orang pendaki yang naik ke atas dan terdaftar di Brigade. Namun kata Dika, mereka beruntung karena tim pendaki yang telah sampai ke puncak bisa turun sebelum erupsi terjadi.
"Sisanya itu kita arahkan untuk turun lagi ke Kampung 4 atau pos awal pendakian," timpalnya.
Dika menerangkan, untuk pola komunikasi antara Brigade dengan tim pendaki, sebelumnya PVMBG telah memberikan informasi lebih dahulu terkait fenomena alam erupsi di Gunung Dempo Pagaralam. Kemudian lanjutnya, tim Brigade langsung menghubungi tim pendaki melalui pesan Whatsaap dan pesan singkat SMS.
Sebagai informasi, jalur pendakian Gunung Dempo Pagaralam terbagi tiga, yaitu Kampung 4, Tugu Rimau dan Jarai, namun hanya Kampung 4 dan Tugu Rimau yang tercatat sebagai jalur pendakian resmi. "Pendaki yang tercatat di brigade, adalah pendaki dari Balai Registrasi Gunung Dempo yang terletak di Kampung 4," jelas dia.
Diberitakan, Gunung Dempo kembali erupsi dengan tinggi kolom abu ± 200 meter di atas puncak pada pukul 13.38 Waktu Indonesia bagian Barat (WIB), Sabtu (23/11/2024).
Kepala Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Muhammad Wafid mengatakan, dari pantauan Seismogra amplitudo maksimum 30 mikrometer (mm) berdurasi 4 menit, kolom abu berwarna kelabu dan intensitas tebal condong ke arah utara.
Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental, Wafid menambahkan, aktivitas vulkanik Gunung Dempo masih berada pada Level II atau Waspada, atau tidak berubah. Level itu satu tingkat di atas kondisi Normal--dari empat level aktivitas gunung api. Dua level lainnya adalah Siaga (III) dan Awas (IV).
Wafid juga mengimbau masyarakat sekitar tetap tenang, beraktivitas seperti biasa, tidak terpancing isu-isu tentang erupsi Gunung Dempo, dan tetap mengikuti perkembangan aktivitas Gunung Dempo melalui aplikasi MAGMA Indonesia.