Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Palembang Kantongi Izin Pembangunan Insinerator Sampah di Keramasan

Wali Kota (Wako) Palembang, Harnojoyo (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Palembang, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang sudah menerima izin rekomendasi dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) proyek insinerator pengolahan sampah di kawasan Keramasan.

Menurut Wali Kota (Wako ) Palembang, Harnojoyo, investasi itu akan digunakan untuk pengolahan sampah yang ada di Kota Pempek. 

"Sudah kita terima minggu ini dari sebelumnya Pemkot minta dilakukan pengawalan dalam lingkup legalitas pembuatan perjanjian bersama pihak ketiga (investor)," ujar Harnojoyo, Rabu (22/12/2021).

1. Insinerator Keramasan mampu memanfaatkan 1.000 ton sampah

IIustrasi sampah (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)

Setelah menerima izin rekomendasi dari BPKP, Pemkot Palembang berjanji segera melakukan pembangunan pada awal 2022. Pihaknya telah mendapatkan investor pembangunan insinerator raksasa berkapasitas 1.000 ton.

"Pembangunan ini merupakan proyek strategis nasional pertama di Indonesia," kata dia.

2. Pembangunan insinerator Keramasan mengalami perubahan adendum

IDN Times/Gregorius Aryodamar P

Sebelumnya, Palembang termasuk dalam 12 kota percepatan pengolahan sampah menjadi energi listrik (PSEL) ramah lingkungan. Namun terjadi perubahan dalam Perpres nomor 25 tahun 2018, sehingga terjadi perubahan atau adendum perjanjian 2018 karena COVID-19.

"Adanya insinerator diharapkan menjadi solusi bagi masyarakat Palembang menangani volume sampah, dan kelebihan kapasitas tempat pembuangan akhir," tambahnya.

3. Investor proyek insinerator Keramasan butuh 1,8 tahun menyelesaikan pembangunan

Wali Kota (Wako) Palembang Harnojoyo (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Saat ini volume sampah di Palembang mencapai 1.200 ton per hari, sementara daya tampung Tempat Pembuangan Akhir (TPA) hanya 800-900 ton per hari. Melalui insinerator, sampah akan diubah menjadi energi listrik dan sisa pembakaran bisa dimanfaatkan untuk pembuatan batako.

“Investor sudah menyatakan bahwa mereka hanya butuh waktu 1,8 tahun untuk pembangunan. Artinya pada tahun 2023 sudah rampung. Insinerator dapat dimanfaatkan optimal untuk menekan sampah," tandas dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Feny Maulia Agustin
Deryardli Tiarhendi
Feny Maulia Agustin
EditorFeny Maulia Agustin
Follow Us