Pembangkit Tenaga Sampah di Palembang Menelan Rp2 Triliun

Palembang, IDN Times - Rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di lahan seluas 22 hektar di wilayah Karya Jaya, Kecamatan Kertapati, Palembang, mulai direalisasikan Pemerintah Kota (Pemkot).
Pemkot Palembang mendapat investasi dari PT Indo Green Power senilai Rp2 triliun, yang dikelola Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP).
1. Progres pembangunan PLTSa di Palembang menuju adendum PKS

PLTSa yang merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) turut didanai perusahaan Tiongkok sebagai pihak ketiga. Pembangunan program tersebut, dinilai mampu membuat ribuan ton sampah menjadi bahan baku menghasilkan listrik berkapasitas puluhan Megawatt (MW).
"Progres pembangunan PLTSa sekarang menuju adendum Perjanjian Kerja Sama (PKS) dan di akhir tahun mendatang sudah dilakukan groundbreaking," ujar Kepala DPM-PTSP Palembang, Akhmad Mustain, Selasa (26/10/2021).
2. Produksi sampah di Palembang mencapai 900 ton per hari

Program kerja Pemkot Palembang ini ditarget mampu mengatasi permasalahan sampah yang tak kunjung usai. Dalam satu hari, sampah rumah tangga di Palembang bisa mencapai 900 ton per hari.
"Teknologi PLTSa menerapkan sistem insinerator sehingga tidak menyisakan timbunan sampah seperti di TPA Sukawinatan. Selain itu, sampah bisa menjadi limbah tidak berbahaya sehingga dapat digunakan untuk bahan pembuatan conblok, bahan baku aspal, dan semen," jelasnya.
3. Sampah plastik di Palembang sulit terurai

Jika melihat rencana pembangunan, PLTSa dijadwalkan selesai sesuai target pada September 2023 mendatang.
"Pengelolaan sampah di Palembang memang membutuhkan waktu. Apalagi jika banyak sampah kemasannya yang sulit terurai dan dibuang ke tempat penampungan," tandas dia.