Menkes Budi Gunadi: Virus HMPV Sudah Ada Sejak 2001 di Indonesia

- Menteri Kesehatan mengimbau masyarakat tak perlu khawatir soal virus HMPV yang sudah ada sejak 2001.
- HMPV tidak seperti COVID-19 dan telah membentuk imunitas bagi tubuh manusia dengan tingkat kematian rendah.
- Menkes Budi Gunadi berujar, pasien HMPV 100 persen pulang dengan selamat
Palembang, IDN Times - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir soal virus Human Metapneumovirus (HMPV) yang masuk Indonesia. Karena katanya, virus itu sudah ada sejak tahun 2001.
"HMPV virus lama yang masuk ke Indonesia dengan tingkat kematian nol," ujarnya saat melakukan Kunjungan Kerja ke Rumah Sakit Umum Daerah Mohamad Husein (RSMH) Palembang Rabu (8/1/2025).
1. Imunitas HMPV sudah terbentuk

Budi menyebut, HMPV tidak seperti COVID-19 yang mengakibatkan kematian. Apalagi, HMPV yang sudah ada sejak lama secara otomatis sudah membentuk imunitas bagi tubuh manusia dan imun tersebut sudsh menjadi benteng pertahanan.
"Imunitas terbentuk didukung dengan pengenalan sel darah putih di tubuh inangnya, dan menyebabkan tingkat kematian rendah dari kasus HMPV yang pernah terjadi di Indonesia sebelumnya," jelas dia.
2. Virus HMPV berbeda dengan COVID-19

Terkait adanya isu peningkatan kasus HMPV di Indonesia kata Budi, melalui data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sejak Desember 2024-Januari 2025, dibandingkan tahun 2023, kasus HMPV rendah penyebaran.
"Tidak perlu khawatir (dengan virus HMPV), karena imunitasnya sudah ada. Berbeda dengan (virus) Covid-19, kalau covid benar-benar baru," katanya.
3. Data pasien HMPV 100 persen pulang ke rumah

Dia menjelaskan, kasus penularan flu yang ramai mengalami kenaikan di Indonesia yang disebut akibat penyebaran virus HMPV bukan karena virus tersebut, melainkan dari virus Influenza A H1N1.
"Jadi informasi (mengenai kenaikan kasus HMPV) salah. Bahkan angka kematiannya hampir tidak ada. Saya cek, dapat beberapa data, pasien 100 persen pulang dengan selamat," jelasnya.
Terkait virus HMPV yang terjadi di Negara China, Budi mengatakan, kenaikan itu juga bukan dikarenakan HMPV. Hal itu dikarenakan di China, saat bulan Desember-Januari mengalami musim dingin, sehingga angka kasus flu pasti naik.