Langit Mendung, BNPB Harap Hujan Deras Usai Modifikasi Cuaca di Sumsel
- Prediksi hujan akibat OMC masih akan turun di SumselSuharyanto menerangkan, kondisi cuaca di Sumsel saat ini masih memiliki awan hujan sehingga proses penyemaian masih dapat dilakukan untuk memancing adanya hujan buatan.
- Maksimalkan penggunaan Helikopter Water BoombingPihak BNPB turut menyiapkan Helikopter Water Boombing untuk pemadaman udara. Helikopter tersebut ditujukan untuk proses pemadaman ke wilayah yang tidak terjangkau oleh tim darat.
- Penggunaan Helikopter akan dievaluasiSaat ini Helikopter Water Boombing di Sumsel sudah stand by sebanyak tiga unit. Penggunaan Helikopter dalam penanganan Karh
Palembang, IDN Times - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama BMKG terus melakukan upaya dalam memaksimalkan pelaksanaan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di Sumsel. Satu helikopter khusus OMC disiapkan dalam upaya menyemai garam Natrium Klorida (NaCl) untuk menciptakan hujan buatan.
"Proses modifikasi cuaca terbukti dengan adanya hujan di Sumsel. Dengan hujan buatan ini diharapkan titik api dapat segera dipadamkan," ungkap Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto di Palembang, Selasa (29/7/2025).
1. Prediksi hujan akibat OMC masih akan turun di Sumsel
Suharyanto menerangkan, kondisi cuaca di Sumsel saat ini masih memiliki awan hujan sehingga proses penyemaian masih dapat dilakukan untuk memancing adanya hujan buatan. Dirinya pun mengatakan bahwa hujan yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir terjadi berkat proses OMC tersebut.
"Di atas (langit) sudah mendung. Nanti sore sehabis apel, kita pastikan atas izin Yang Maha Kuasa dan bantuan OMC sore ini akan turun hujan deras," jelas dia.
2. Maksimalkan penggunaan helikopter water bombing
Selain menyiapkan OMC pihak BNPB turut menyiapkan Helikopter Water Boombing untuk pemadaman udara. Helikopter tersebut ditujukan untuk proses pemadaman ke wilayah yang tidak terjangkau oleh tim darat.
"Misalnya ada kebakaran di tempat yang sulit dijangkau seperti puncak gunung akan disiram dengan water bombing," jelas dia.
3. Penggunaan helikopter akan dievaluasi
Saat ini helikopter water bombing di Sumsel sudah stand by sebanyak tiga unit. Helikopter tersebut diberangkatkan menuju titik-titik kebakaran yang terjadi di beberapa kabupaten dan kota di Sumsel.
"Minimal ada dua water bombing yang bergerak memadamkan api secara bergantian sehingga tidak habis waktu hanya untuk mengambil air yang membuat api semakin membesar," jelas dia.
Penggunaan Helikopter dalam penanganan Karhutla akan terus dilakukan evaluasi. Tidak menutup kemungkinan akan penambahan helikopter jika ada perluasan penanganan Karhutla.
"Pengalaman 2023 ada 9 helikopter, semoga dengan helikopter yang ada cukup dan efisien," jelas dia.
