Menteri Lingkungan Hidup: Karhutla Terjadi Karena Kesengajaan
- Karhutla di Sumsel dinilai stabil meski ada 43 ha lahan terbakar
- Pemegang konsesi diminta cepat memadamkan api untuk mencegah krisis panas
- Minta penanganan karhutla dilakukan secara terpadu antara tim di darat dan udara
Palembang, IDN Times - Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq meminta aparat penegak hukum di wilayah Sumatra Selatan (Sumsel) bertindak cepat jika menemukan indikasi kesengajaan dalam kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Dalam giat Apel siaga dan Simulasi Penanganan Karhutla di Griya Agung Palembang, Hanif mendorong upaya penegakan hukum harus dilakukan kepada pihak yang sengaja membakar lahan saat musim kemarau.
"Kebakaran ini bisa terjadi jika ada upaya (kesengajaan) membakarnya. Kami mohon ke Panglima Kodam II Sriwijaya dan Kapolda Sumsel tak segan-segan untuk melakukan tindakan hukum yang diperlukan," ungkap Hanif, Selasa (29/7/2025).
1. Karhutla di Sumsel dinilai stabil
Dirinya menilai, Sumsel menjadi daerah yang sejauh ini mampu mencegah karhutla meluas meski sudah ada 43 Hektare (ha) lahan yang terbakar. Dibandingkan dengan wilayah lain di Sumatra, Sumsel yang memiliki kawasan gambut terluas mencapai 2,1 juta hektare, dinilai berhasil menjaga agar api tidak meluas, terutama di wilayah gambut dalam.
"Sumsel relatif stabil berkat kerja keras pemda dan seluruh pihak dalam menjaga tinggi muka air gambut," ungkap dia.
2. Pemegang konsesi diminta cepat memadamkan api
Dirinya meminta penanganan Karhutla terus dilakukan secara masif sebagaimana perintah Presiden Prabowo Subianto untuk mencegah krisis panas dengan mencegah agar api tidak menjadi bencana yang besar di Indonesia.
"Kementerian Lingkungan Hidup mendorong pihak konsesi untuk terlibat untuk segera memadamkan api jika terpantau ada hotspot dan firespot di wilayah konsesinya," jelas dia.
3. Minta penanganan karhutla dilakukan secara terpadu
Sejauh ini dirinya meminta penanganan Karhutla dilakukan secara terpadu antara tim di darat yang dikomandoi gubernur, kapolda dan panglima bersama tim dari Manggala Agni dan BPBD. Sementara tim udara akan dipimpin langsung oleh tim BNPB dan Komandan Lanud Sri Mulyono Herlambang Palembang.
"Peralatan (penanganan karhutla) semakin masif dan setiap tahunnya ada inovasi peralatan dalam penanganan Karhutla termasuk tiga helikopter Water Boombing," jelas dia.
