Kronologi Ibu Hamil Dibunuh Teman Kencan di Hotel Palembang

- Febri membunuh Anti Puspitasari setelah keduanya berkencan di hotel Palembang.
- Pelaku marah karena ditolak untuk berhubungan badan kedua kalinya, sehingga menyumpal mulut dan mencekik leher korban hingga tewas.
- Febri melarikan diri ke Kabupaten Banyuasin setelah membawa sepeda motor dan telepon gengam korban.
Palembang, IDN Times - Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumatra Selatan (Sumsel), Kombes Pol Johannes Bangun merilis penangkapan Febrianto alias Febri (22), pelaku pembunuhan ibu hamil di sebuah Hotel Jalan Perintis Kemerdekaan, Palembang, Sabtu (11/10/2025) lalu.
"Pelaku marah terhadap korban waktu mereka bersamaan di hotel, sehingga terjadi peristiwa itu (pembunuhan)," katanya, Kamis (16/10/2025).
1. Korban menolak berhubungan badan dua kali

Dalam keterangan rilis tersebut, polisi mengungkap kronologi dan motif Febri membunuh korban bernama Anti Puspitasari. Anti dan Febri diketahui berkenalan lewat sebuah grup di media sosial Facebook dan memutuskan untuk berkencan di salah satu hotel di Jalan Perintis Kemerdekaan.
Menurut Johannes, ketika bertemu keduanya melakukan hubungan badan satu kali namun, pelaku Febri meminta ulang berhubungan yang kedua kali. Korban menolak permintaan pelaku tersebut, yang menyebabkan Febri naik pitam dan melakukan pembunuhan.
2. Pelaku tutup korban dengan selimut

Pelaku yang marah kemudian menyumpal mulut korban menggunakan manset hitam dan mencekik leher Anti. Korban pun tewas seketika di dalam kamar tersebut. Kurang puas dengan aksinya, Febri lalu mengikat kedua tangan korban dengan jilbab berwarna merah muda.
"Korban kemudian ditutupi selimut dari dalam kamar hotel," kata dia.
3. Pelaku buang HP korban ke sungai

Kemudian, Febri bergegas langsung pergi dari kamar hotel dan pelaku bersembunyi di Kabupaten Banyuasin. Bahkan, sepeda motor Anti dan telepon genggamnya juga dibawa oleh pelaku.
“Berdasarkan keterangan pelaku, HP korban di buang ke sungai. Kita buat daftar pencarian barang bukti, dari HP pelaku akan dikirim ke labfor," jelas Johannes.
4. Pelaku marah karena ada masalah tak sesuai harga

Sementara kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sumsel Kombes Pol Nandang Mu’min Wijaya, dari hasil TKP dan otopsi, korban tewas kehabisan napas karena perbuatan pelaku.
“Dari hasil olah TKP, dia (pelaku) marah ketika masuk ke hotel adanya ketidaksesuaian harga (waktu kencan). Dugaan lain masih didalami," katanya.