Harga Cabai di Palembang Turun Pasca Idul Adha, Warga Minta Pemkot Jaga Stabilitas
- Harga cabai, bawang, dan telur turun drastis pasca Idul Adha di Palembang
- Harga ayam masih stabil di kisaran Rp32-33 ribu per kilogram
- Warga Palembang meminta pemerintah untuk menjaga kestabilan harga sembako di pasar
Palembang, IDN Times - Harga cabai di Palembang menurun signifikan pasca momen Idul Adha 2025 berakhir. Penurunan harga juga berdampak pada beberapa komoditas lain seperti bawang dan telur.
Pantauan IDN Times di Pasar 26 Ilir Palembang, harga cabai merah turun hampir 50 persen. Yakni sebelum lebaran haji 2025 dijual Rp48 ribu per Kilogram (Kg) dan saat ini hanya Rp25 ribu per Kg.
1. Selain harga cabai, harga bawang di Palembang juga turun
Tak hanya cabai merah yang turun drastis, harga cabai rawit yang sempat tembus di angka Rp60 ribu per Kg, kini berada di kisaran Rp30 ribuan saja. Kemudian harga bawang putih dan bawang merah juga ikut menurun namun cenderung di angka yang stabil.
Harga bawang putih dijual Rp30 ribu per Kg dari sebelumnya sekitar Rp32-34 ribu per Kg. Sementara untuk harga bawang merah naik tipis dijual Rp38 ribu per Kg, dari sebelumnya hanya Rp30 ribuan per Kg.
2. Harga ayam di Palembang masih Rp32 ribuan per kilogram
Selain cabai dan bawang yang turun signifikan, harga telur ayam dan ayam potong ras juga lebih rendah dari momen Idul Adha. Saat ini harga ayama kisaran Rp32-33 ribu per Kg dari sebelumnya Rp35 ribu per Kg.
Selanjutnya untuk harga telur ayam yang biasa dijual Rp24-26 ribu per Kg, ketika lebaran haji berlangsung, harganya naik tipis. Yakni Rp27-29 ribu per Kg. Namun harga telur di sejumlah pasar berbeda. Patokan harga telur yang stabil bisa dilihat dari harga pasar murah.
3. Warga Palembang minta dinas dan pemerintah memantau harga komoditas dan sembako di pasar
Sementara menurut Krisna, warga Palembang, dengan adanya penurunan harga sembako terutama cabai di pasar, berharap harga tak kembali naik. Sebab, kenaikan harga cabai berdampak signifikan terhadap pengaturan uang belanja mingguan.
"Ke pasar pasti beli cabai. Kalau cabai sudah mahal, jadinya mau beli yang lain bingung," kata dia.
Ia juga berharap agar pemerintah kota (pemkot) bisa mempertahankan harga sembako tidak mahal. Bahkan jika mampu, pemkot seharusnya dapat mendorong stabilisasi harga agar tidak meroket tinggi.
"Kalau bisa baiknya pemerintah dan dinas terkait bisa rutin memantau dan menjaga kestabilan harga sembako di pasar," jelasnya.
