Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

[FOTO] Kondisi Terkini Cinde dari Pasar Tradisional jadi Danau

Kondisi Pasar Cinde, Senin (21/4/2025) penuh dengan semak belukar usai ditinggal kontraktor dan berperkara dalam hukum (IDN Times/Rangga Erfizal)
Kondisi Pasar Cinde, Senin (21/4/2025) penuh dengan semak belukar usai ditinggal kontraktor dan berperkara dalam hukum (IDN Times/Rangga Erfizal)

Palembang, IDN Times - Pasar tradisional Cinde yang menjadi saah satu pusat ekonomi di Palembang kini terbengkalai. Rencana revitalisasi pasar dengan merubah pasar tradisional menjadi pasar modern tak kunjung terlaksana. Cinde menjadi salah satu saksi gagalnya ambisi pembangunan yang pernah dilakukan Pemprov Sumsel beberapa tahun lalu.

Pasar pertama yang dibangun di Palembang pascakemerdekaan Indonesia tersebut telah ditetapkan sebagai cagar budaya namun, ambisi pembangunan membuat bangunan cagar budaya tersebut rusak, bahkan kini tanpa wujud. PT Magna Beatum yang awalnya ditunjuk untuk pembangunan Aldiron Plaza Cinde sempat menjalin kerja sama dengan BUMN sebagai main contractor PT Brantas Abipraya.

Digagas sejak 2014, Aldiron Plaza mangkrak sejak 2018 silam hingga akhirnya Pemprov Sumsel memutus kerja sama pembangunan. Pembongkaran aset yang sudah dilakukan sejak 2017 tersebut kini tak kunjung dilanjutkan.

Kini tersisa tiang pancang dan galian yang tak terurus yang berubah menjadi danau yang dipenuhi semak belukar. Berikut IDN Times, merangkum kondisi pasar Cinde:

1. Bangunan lantai dasar Pasar Cinde yang awalnya disiapkan untuk pedagang sembako

https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20250421/img-20250421-wa0021-83099fff8cf6b285b4da5a38ac947582.jpg

2. Baliho di depan Pasar Cinde penuh dengan coretan sejak ditinggal kontraktor

https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20250421/img-20250421-wa0018-45d76088fadbda41515b98aa72d5571b.jpg

3. Kondisi semak belukar dan air yang menggenangi lokasi galian dan bangunan di Pasar Cinde

https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20250421/img-20250421-wa0008-667401c2387ff392bb9ff694f5d9c611.jpg

4. Kondisi lantai dasar yang ditujukan untuk lapak pasar tradisional di Cinde

https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20250421/img-20250421-wa0014-a5f493a4ac9f81d155e61af62a72dceb.jpg

5. Kondisi tiang Cendawan yang terbengkalai menjadi ikon Pasar Cinde Palembang

https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20250421/img-20250421-wa0005-7b719f60e73cd1530d65035a97bd8e7a.jpg

6. Dua bagian tiang Cendawan yang rencananya tetap dipertahankan dalam struktur Pasar Cinde modern

https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20250421/img-20250421-wa0015-f5b240563770b2a48a56815f8d88dc5f.jpg

7. Tiga tiang pancang baru yang disiapkan untuk pembangunan 12 lantai gedung Pasar Modern dan hunian apartemen

https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20250421/img-20250421-wa0012-adf767ce31dd529bb30a6a851e602892.jpg

8. Sisa aktivitas pasar pada bagian bangunan lama Pasar Cinde

https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20250421/img-20250421-wa0003-47ca8f3e9677fe4176bb139c309f33a5.jpg

9. Logo main contractor pembangunan Pasar Cinde PT Brantas Abipraya yang tersisa dari bangunan pasar yang mangkrak

https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20250421/img-20250421-wa0002-a7d24c59fae1b14c308705b008d3d6d1.jpg

10. Aktivitas pedagang pasar Cinde usai direlokasi dari gedung lama pasar ke area sekitar Pasar. Selama 8 tahun mereka harus berjualan di luar pasar yang tidak kunjung dibangun

https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20250421/img-20250421-wa0017-7972e1e15bcaa047ad1130e1e7df15c6.jpg

11. Kondisi tiang pancang yang terendam air usai mangkrak 7 tahun selepas Asian Games 2018

https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20250421/img-20250421-wa0011-125912a924a9eeffe8b4f23b8801b5b8.jpg

13. Danau Pasar Cinde jadi tempat terbengkalai yang digunakan bebek untuk berenang

https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20250421/img-20250421-wa0010-310c47661c2a0e7e97cac9f9ee3f5228.jpg
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hafidz Trijatnika
Rangga Erfizal
Hafidz Trijatnika
EditorHafidz Trijatnika
Follow Us