Harga Cabai di Palembang Anjlok, Hanya Rp20 Ribuan per Kg
- Harga cabai di Palembang anjlok drastis akibat panen raya, turun hingga Rp28 ribu per kg dari sebelumnya Rp60-80 ribu per kg.
- Harga bawang putih dan merah juga melandai tipis, dengan penurunan karena faktor pancaroba dan peralihan cuaca.
- Kondisi pancaroba, peningkatan pasokan cabai, dan permintaan konsumen yang rendah menjadi faktor utama turunnya harga komoditas cabai di pasar tradisional Palembang.
Palembang, IDN Times - Harga komoditas cabai di Palembang anjlok. Pantauan IDN Times di sejumlah pasar tradisional, harga cabai bahkan turun hingga Rp28 ribuan per kilogram (kg) dari sebelumnya pada awal April 2025 tembus Rp60-80 ribuan per kg.
"Cabai rawit merah Rp32 ribu per kilogram. Kalau cabai merah keriting Rp40 ribu per kilogram, dan paling rendah cabai hijau Rp24 ribu," kata Suprapto pedagang cabai di Pasar Km 5 Palembang, Rabu (30/4/2025).
1. Harga bawang di Palembang juga menurun
Selain harga komoditas cabai yang menurun, harga bawang di pasaran pun melandai tipis. Harga bawang putih dijual Rp40 ribu per kilogram dari sebelumnya sempat di angka Rp50 ribuan. Sementara untuk harga bawang merah Rp44 ribu per kilogram.
Menurut Kabid Stabilisasi dan Sarana Distribusi Perdagangan Dinas Perdagangan (Disdag) Palembang, Elsa Noviani, penurunan beberapa komoditas di pasaran karena faktor pancaroba dan peralihan cuaca.
"Keadaan ini memengaruhi stok komoditas di petani," kata dia, Rabu (30/4/2025).
2. Stok komoditas melimpah sebabkan harga turun
Tak hanya kondisi cuaca pancaroba, peningkatan pasokan cabai yang tersedia di pasaran dan permintaan konsumen yang tidak terlalu tinggi juga turut memengaruhi harga komoditas terutama cabai turun.
"Karena adanya panen raya yang menyebabkan stok cabai melimpah," jelasnya.
3. Persaingan antar pedagang memengaruhi harga jual
Penyebab lain harga komoditas cabai turuh kata Elsa, juga dipengaruhi produksi stok yang meningkat atau karena adanya suplai cabai dari luar wilayah. Sehingga lanjutnya, harga cabai cenderung turun.
"Karena adanya persaingan yang lebih ketat di antara penjual," kata dia.
