TPID Sumsel Siapkan Strategi Tekan Inflasi Jelang Nataru

- TPID Sumsel menyiapkan strategi untuk tekan inflasi jelang Natal dan Tahun Baru 2026.
- Program prioritas termasuk menjaga keterjangkauan harga pangan, memastikan distribusi sembako, dan kerja sama dengan Perum Bulog.
- Kenaikan harga komoditas seperti cabai, bawang merah, bawang putih, dan ayam potong ras diprediksi terjadi akibat peningkatan permintaan pasar.
Palembang, IDN Times - Tim Pengendali Inflasi Daerah Sumatra Selatan (TPID Sumsel) mulai menyiapkan strategi program kerja untuk menekan inflasi jelang momen Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).
"Kami perkuat koordinasi dan sinergi melalui strategi pengendalian inflasi berbasis 4K," ujar Kepala Bank Indonesia (BI) Sumsel Bambang Pramono, Minggu (9/11/2025).
1. Operasi pasar murah masih jadi cara efektif tekan inflasi

Berbagai program prioritas dalam menekan nilai inflasi jelang Nataru yang diprediksi melonjak. Meliputi menjaga keterjangkauan harga pangan di pasaran, upaya mencukupi ketersediaan pasokan, memastikan kelancaran distribusi sembako dan kebutuhan pokok, serta menjalin komunikasi efektif bekerjasama berbagai stakeholder terkait.
"Sejauh ini upaya konkret dilakukan melalui operasi pasar murah, gerakan pangan murah dan kerja sama dengan Perum Bulog dalam pendistribusian beras SPHP," jelas dia.
2. Beras dan ayam potong ras: 2 komoditas paling mudah naik harga

Bambang menyampaikan, kenaikan harga jelang Nataru merupakan siklus tahunan dan tren tersebut terus diupayakan tidak mengalami peningkatan signifikan. Terutama pada komoditas cabai, bawang merah, bawang putih dan pasokan ayam potong ras.
"Yang paling sering naik adalah volatile food beras dan ayam potong ras," katanya.
3. Inflasi harus ditekan agar ekonomi membaik

Tren kenaikan harga pada sejumlah komoditas tertentu lanjut Bambang, biasanya dipengaruhi peningkatan permintaan pasar. Kemudian disebabkan karena kondisi cuaca ekstrem yang berdampak gagal panen terhadap sektor hortikultura seperti cabai.
"Peningkatan konsumsi masyarakat jelang momen Nataru dipastikan terjadi dan kondisi ini bisa memengaruhi inflasi yang naik. Ini (inflasi) harus ditekan agar ekonomi membaik," ujar Bambang.

















