RS Muhammadiyah Palembang Nonaktifkan Perawat Senior Potong Jari Bayi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Perawat Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang berinisial DN dinonaktifkan dari tempatnya bekerja. DN diketahui merupakan perawat cukup senior dan telah bekerja sebagai perawat selama 18 tahun.
"Atas insiden yang terjadi, DN kini dinonaktifkan sementara waktu," ungkap Wakil Direktur SDM RS Muhammadiyah Palembang, Muksin, Sabtu (4/2/2023).
Baca Juga: RS Muhammadiyah Palembang Benarkan Ada Kelalaian Jari Bayi Terpotong
1. DN akan diperiksa komite medik
Muksin menjelaskan, DN merupakan perawat tetap di RS Muhammadiyah Palembang. Pihak RS mengaku belum dapat memastikan penyebab kelalaian tersebut, dan meminta waktu untuk proses pemeriksaan.
"Yang bersangkutan akan diperiksa oleh komite medik," ungkap dia.
2. Jari kelingking korban sudah disambung lagi
Pihak rumah sakit menyatakan telah berkomitmen mencegah hal yang sama terulang kembali. Tim dokter pun dilibatkan untuk menggelar operasi medis selama 1,5 jam untuk menyambung jari kelingking korban yang tergunting saat melepas perban infus.
"Saat ini korban dipindahkan ke ruang VIP untuk mendapatkan pengobatan dan pengawasan dari tim dokter dan perawat," jelas dia.
3. DN dilaporkan ke polisi
Diketahui ayah bernama Suparman (38) melaporkan perawat RS Muhammadiyah Palembang ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Palembang. Dirinya tidak terima perbuatan sembrono terlapor menyebabkan jari anaknya terpotong.
"Perawat itu kesulitan buka perban untuk membetulkan selang infus anak saya. Karena tidak terbuka, dia lalu ambil gunting untuk memotong perban tersebut, tapi jari kelingking anak saya malah ikut terpotong," kata dia.
Baca Juga: Perawat RS Swasta di Palembang Lalai Potong Jari Bayi Usia 8 Bulan