Lapas di Sekayu Kenakan Gelang Pink, Cegah Tahanan Keluar Pindah Kamar

Selanjutnya akan dibuat gelang untuk kaki

Muba, IDN Times - Ada inovasi terbaru dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Sekayu, Selasa (28/4). Para tahanan di sana mengenakan sebuah gelang seragam berwarna merah muda (pink). Menurut Kepala Lapas Pudjiono Gunawan, gelang itu dibikin untuk pendataan warga binaan.

Beberapa kasus kerap terjadi di beberapa lapas di Indonesia, ketika ada perpindahan atau penempatan kamar warga binaan yang tidak sesuai dengan database. Gelang elektronik yang menggunakan Radio Frequency Identification (RFID) ini diklaim mampu meminimalisir hal itu. 

"Gelang elektronik ini sebenarnya digunakan untuk menghitung jumlah penghuni lapas berbasis teknologi. Inovasi ini diterapkan dalam rangka menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK), dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani atau WBBM," ujar Pudjiono dalam keterangan rilisnya yang diterima IDN Times, Selasa (28/4). 

1. Tinggalkan mendata tahanan cara konvensional

Lapas di Sekayu Kenakan Gelang Pink, Cegah Tahanan Keluar Pindah KamarTahanan muba yang tengah melakukan aktivasi gelang (IDN Times/Pemkab Muba)

Menurut Pudjiono, gelang ini memudahkan pihak rumah tahanan (Rutan) sehingga tidak akan kesulitan mengatur, dari mulai masuk hingga nantinya keluar. Selama ini, proses penghitungan warga binaan menggunakan cara hitung konvensional, melalui buku catatan.

"Gelang elektrik ini diberikan kepada masing-masing penghuni, yang dijadikan sebagai alat sensor untuk memverifikasi warga binaan apakah sudah benar di kamarnya, dan apakah nanti jumlah keseluruhannya itu sudah lengkap," ungkap dia.

2. Meminimalisir tahanan kabur

Lapas di Sekayu Kenakan Gelang Pink, Cegah Tahanan Keluar Pindah KamarGelang untuk tahanan (IDN Times/Pemkab Muba)

Terobosan dalam sistem pendataan warga binaan secara elektronik, diakui Pudjiono baru pertama kali dilakukan Indonesia. Dirinya berharap, lapas yang ia pimpin dapat menjadi Pilot Project pengembangan teknologi baru untuk mendata warga binaan ini.

Tidak hanya gelang tangan, ke depan pihaknya akan membuat gelang kaki elektrik yang terbuat dari besi. Warga binaan yang bekerja di luar wajib mengenakan. Menurutnya gelang besi itu dapat mencegah adanya tahanan kabur.

"Jika Pandemik COVID-19 sudah berakhir, kita sudah menyiapkan sarana berupa kunjungan dengan berbasis IT. Kita sudah siapkan mesin antrean yang langsung dapat memverifikasi wajah pengunjung, sehingga menghindari percaloan untuk mengambil nomor antrean," ujar dia.

3. Pemilik gelang akan terdata di sensor

Lapas di Sekayu Kenakan Gelang Pink, Cegah Tahanan Keluar Pindah KamarWarga binaan lapas II B Muba (IDN Times/Pemkab Muba)

Programmer gelang elektrik, Nur Widi menjelaskan, pengembangan sisi teknologi untuk penghitungan warga binaan dilakukan agar data warga binaan sinkron. Selama ini banyak warga binaan yang sering keluar kamar dan tidak ketahuan.

"Gelang ini dibuat dengan aplikasi mandiri, RFID reader yang kebetulan digunakan dalam bentuk gelang karet. Ini disematkan kepada semua warga binaan dan kita tidak perlu khawatir mereka akan menukar tempat tidur, karena akan terbaca di data siapa pemilik gelang," tutup dia.

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya