Curhat Warga Ogan Ilir Sebut Karhutla Sebagai Pemandangan Tiap Tahun

Api masih menyala di seputar tol

Palembang, IDN Times - Setiap tahun Kabupaten Ogan Ilir, Sumatra Selatan (Sumsel) menjadi wilayah langganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) saat musim kemarau tiba. Pada tahun 2020 ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel mencatat kasus karhutla telah menghanguskan 41,5 Hektare (Ha) lahan di daerah tersebut.

Menurut Yud (70) warga Talang Pangeran Ilir, Pemulutan ini mengaku sudah terbiasa dengan karhutla. Baginya, karhutla seperti pemandangan rutin tiap tahun.

"Kebakaran lahan ini sudah sering terjadi, bisa dikatakan langganan. Ada yang sengaja dibakar ada yang terbakar sendirinya," ungkap Yud, Sabtu (29/8/2020).

1. Api kecil bisa cepat membesar

Curhat Warga Ogan Ilir Sebut Karhutla Sebagai Pemandangan Tiap TahunYud menceritakan mengenai karhutla di Ogan Ilir (IDN Times/Rangga Erfizal)

Yud yang sudah tinggal di kawasan rawa Pemulutan sejak tahun 2008 lalu tersebut mengatakan, api kerap tidak terlihat. Tiba-tiba saja ketika api membesar, asap baru akan muncul. Kondisi itulah yang kerap menyulitkan petugas memadamkan api, karena lokasi kebakaran yang menjorok ke dalam.

"Seperti tadi, pagi hari api belum terlihat. Tiba-tiba api sudah mulai menjalar saat siang hari," ujar dia. 

Baca Juga: Asap Pekat Akibat Karhutla Sempat Tutupi Jalan Tol Palindra

2. Yud pernah mengungsi akibat karhutla

Curhat Warga Ogan Ilir Sebut Karhutla Sebagai Pemandangan Tiap TahunProses pemadaman oleh tim BPBD Sumsel (IDN Times/Rangga Erfizal)

Dirinya pernah merasakan dampak karhutla terbesar pada 2015 lalu. Saat itu, rumahnya yang terbuat dari kayu hangus dilalap api dari rembetan karhutla. Kondisi itu memaksa ia dan istrinya mengungsi.

"Dulu paling parah api kebakaran lahan pernah bakar rumah. Saya dan istri sempat mengungsi," beber dia.

3. Ogan Ilir selalu langganan karhutla

Curhat Warga Ogan Ilir Sebut Karhutla Sebagai Pemandangan Tiap TahunProses water bombing oleh tim satgas Udara Karhutla Sumsel (IDN Times/Rangga Erfizal)

Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Sumsel, Ansori menuturkan, karhutla di Ogan Ilir kerap terjadi di awal musim kemarau. Setiap tahun, pihaknya selalu berfokus di Ogan Ilir sebelum bergeser ke wilayah rawan lainnya.

Ogan Ilir yang berdampingan dengan Kota Palembang, memiliki kontur wilayah rawa yang luas hingga menyulitkan tim Satgas Karhutla memadamkan api yang membakar.

"Awal selalu Ogan Ilir, nanti pas akhir akan bergeser ke Muba dan OKI," jelas Ansori.

Api tak hanya menyebabkan lahan terbakar, tapi membawa asap yang mengganggu pengendara saat melintas di Jalan Lintas Timur Sumatra, maupun Jalan Tol Palembang-Indralaya.

"Informasi terbaru yang saya dapat pagi tadi karhutla di dekat tol Palindra itu sangat dekat dan belum padam. Petugas saat ini masih berupaya berjibaku pemadaman api di sekitar lokasi," jelas dia.

4. Baru lima hektare lahan terbakar yang padam

Curhat Warga Ogan Ilir Sebut Karhutla Sebagai Pemandangan Tiap TahunWater Bombing memadamkan api akibat karhutla (IDN Times/Rangga Erfizal)

Terhitung sudah 14 Ha lahan yang terbakar sejak Jumat, 29 Agustus 2020. Tim masih berusaha memadamkan api, Water Bombing silih berganti berputar di langit Ogan Ilir.

"Dari total 14 Ha lahan yang terbakar di tiga wilayah termasuk di sekitar tol Palindra baru lima hektare yang berhasil dipadamkan," tutup dia.

Baca Juga: Sumsel Siapkan 9 Helikopter Asal Rusia dan Amerika Cegah Karhutla

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya