Palembang, IDN Times - Wisata menaiki menara Jembatan Ampera Palembang akhirnya terealisasi dan bakal dibuka untuk umum pada akhir 2024. Pemerintah sedang merampungkan renovasi struktur dan perbaikan fasilitas.
Wisata ke menara Jembatan Ampera merupakan konsep baru dan unik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara yang ingin melihat keindahan kota, atau melihat bentangan Sungai Musi dari atas jembatan yang dibangun pada 1962-1965.
Konsep wisata naik menara Jembatan Ampera sempat direncanakan dengan kehadiran restoran. Namun melihat situasi kawasan serta usia bangunan, Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang membatalkan wacana tersebut dan menggantinya dengan konsep menikmati kota sembari duduk santai.
"Saya berharap kepada semua masyarakat kota Palembang untuk bersabar dalam menanti objek wisata baru yang ada di kota kita," ujar Pj Wako Palembang, Ratu Dewa, saat meninjau langsung Jembatan Ampera bersama Wako Palembang periode 2003-2013, Eddy Santana Putra.
Renovask Jembatan Ampera meliputi penguatan struktur bangunan dan memperbaiki fasilitas tangga otomatis atau lift yang digunakan untuk naik ke atas tower. Lift tersebut tersedia dua unit, dan tiap lift hanya mampu menampung empat orang.
Selain itu perbaikan juga fokus terhadap penampilan menara Jembatan Ampera Palembang dengan pembaruan cat warna merah mencolok, agar tampilan area tersebut terlihat lebih mewah.
"Seumur-umur baru kali ini saya bisa naik ke atas, di sela-sela melihat indahnya kota Palembang dari atas menara, rencana ini sifatnya bersama membangun Palembang," kata Dewa.
Eddy Santana Putra menambahkan, Pemkot Palembang harus konsisten dalam pengelolaan. Sebab konsep wisata ini sudah banyak peminat dan masyarakat juga banyak ingin naik ke atas menara.
"Ini akan menjadi objek wisata baru bagi masyarakat. Setelahnya, bagaimana pengelolaan serta keseriusan Pemkot dalam mengerjakannya, tentunya ini akan dipikirkan oleh Pak Wali Kota. Seperti halnya penataan parkir, penyediaan lift, dan pengaturan waktu bagi pengunjung," jelasnya.
Eddy juga menyarankan Pemkot Palembang melibatkan pengelolaan bersama pihak lain. Seperti kewenangan akan diserahkan kepada kementerian terkait yang memahamk teknis pengelolaan.
"Kewenangan dan pengeloaan rekreasi harus pasti, agar wisata ini serius dan berkembang," kata dia.