Tak Ganggu Uang Gaji, Peltu Lubis Cari Tambahan Dari Arena Judi

07 Jul 2025, 18:35 WIB

Terdakwa pengelola kasus judi sabung ayam dan dadu kuncang di Negara Batin, Way Kanan, Lampung (IDN Times/Rangga Erfizal)

Intinya sih...

Hasil judi tergantung ramai tidaknya arena judi
Lubis mengaku sebatas pengelola tempat judi bukan bandar
Masyarakat hingga aparat turut bermain judi

Palembang, IDN Times - Terdakwa kasus judi sabung ayam dan dadu guncang di wilayah Negara Batin, Way Kanan, Lampung, Peltu Yun Heri Lubis mengaku mendapatkan uang rata-rata Rp2,4 juta dalam satu bulan dari hasil judi dadu kuncang yang dikelolanya dengan rekannya Kopda Bazarsah. Pendapatan tersebut dikelola Yun Heri untuk mencukupi kebutuhan pribadi tanpa menganggu gaji bulanan dirinya sebagai anggota TNI.

"Saya gak pernah minta uang gaji di istri. Jadi saya cari uang dari sini," ungkap Peltu Lubis dalam keterangan terdakwa, Senin (7/7/2025).

1. Hasil judi tergantung ramai tidaknya arena judi

Terdakwa pengelola kasus judi sabung ayam dan dadu kuncang di Negara Batin, Way Kanan, Lampung (IDN Times/Rangga Erfizal)

Ketika permainan judi sedang ramai, dirinya bisa mendapat Rp1-Rp1,5 juta dari dadu guncang. Sementara, jika sepi dirinya hanya mengantongi Rp300 ribu - Rp500 ribu. Uang tersebut hanya berasal dari judi dadu guncang yang khusus dikelolanya, sementara uang dari judi sabung ayam biasanya mendapat sekitar Rp300-Rp500 ribu dari Bazarsah.

"Pendapatan tersebut dapat meningkat jika ada acara judi yang melibatkan banyak orang lewat undangan kegiatan," jelas dia.

2. Lubis mengaku sebatas pengelola tempat judi bukan bandar

Terdakwa pengelola kasus judi sabung ayam dan dadu kuncang di Negara Batin, Way Kanan, Lampung (IDN Times/Rangga Erfizal)

Menurut Lubis, dirinya menjadi penanggung jawab judi dadu kuncang sementara rekannya Bazarsah yang mengelola judi sabung ayam. Adapun ketika keduanya tidak ada atau berhalangan hadir maka judi tersebut tidak diselenggarakan.

"Kalau kita memang yang mengelola tempatnya saja. Untuk bandarnya ada delapan orang dari luar. Mereka yang membuka arena judi di sana. Kalau sepi bandarnya cuma lima orang," jelas dia.

3. Masyarakat hingga aparat turut bermain judi

Terdakwa pengelola kasus judi sabung ayam dan dadu kuncang di Negara Batin, Way Kanan, Lampung (IDN Times/Rangga Erfizal)

Dalam judi tersebut, menurutnya banyak masyarakat yang terlibat. Untuk satu kali bermain masyarakat bisa bertaruh uang mulai dari Rp1.000 hingga Rp500 ribu per sekali main. Jika angka dadu yang dipilih keluar pemain akan mendapat uang sesuai nominal yang ia pasang, namun jika dadu tersebut keluar tiga kali maka hitungannya akan dikali tiga.

"Tidak hanya masyarakat yang bermain aparat juga ada termasuk ada anak buah saya enam orang," ungkap dia.