Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Sumsel Siapkan 150 Ribu Hektare Lahan Pertanian untuk Ketahanan Pangan

ilustrasi petani berkebun (pexels.com/Rattasat)
Intinya sih...
  • Pemerintah Sumsel membuka 150 ribu hektare lahan pertanian untuk meningkatkan ketahanan pangan.
  • Sumsel memiliki potensi lahan produktif untuk menghasilkan panen padi berkualitas dan akan bekerja sama dengan Kementan.
  • Program optimalisasi lahan akan dilaksanakan di empat kabupaten, termasuk pengembangan sektor perkebunan karet dan kopi.

Palembang, IDN Times – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatra Selatan (Sumsel) tengah berupaya meningkatkan ketahanan pangan dengan membuka 150 ribu hektare lahan pertanian produktif. Langkah ini bertujuan untuk mencukupi kebutuhan pangan masyarakat sekaligus mendorong posisi Sumsel sebagai lumbung pangan nasional.

"Insya Allah kita akan membuka lahan baru untuk menciptakan ketahanan pangan, khususnya untuk padi," ujar Penjabat (PJ) Gubernur Sumsel, Elen Setiadi, Kamis (21/11/2024).

1. Sumsel memiliki 70 ribu lahan pertanian dalam optimalisasi lahan

Ilustrasi lahan pertanian (Dok: EZ-FLO)

Dia menyebut, Sumsel memiliki 150 ribu lahan pertanian potensial khususnya petakan sawah produktif yang bisa menghasilkan panen padi berkualitas. Kondisi lahan produktif ini diharapkan mampu menginisiasi program Kementerian Pertanian (Kementan) untuk optimalisasi lahan atau opla dalam memenuhi kebutuhan pangan.

"Jumlahnya akan dihitung kembali, tapi untuk lahan baru sekitar 150 ribuan dan 70 ribu hektar untuk optimalisasi lahan atau opla," jelasnya.

2. Ogan Ilir dan kabupaten lain diharapkan mampu memenuhi ketahanan pangan di Sumsel dari hasil pertanian

Curah hujan yang tinggi dapat mendukung ketahanan pangan dan energi di Indonesia. (Pexels.com/Dibakar Roy)

Optimalisasi lahan pertanian lanjut Elen sudah dalam tahap identifikasi dan koordinasi bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). Pemprov menarget empat kabupaten yang memiliki lahan pertanian produktif bisa mencetak sawah, dan memanen hasil terbaik dalam pemenuhan gabah kering.

"Empat wilayah yang menjadi lokasi cetak sawah, yaitu di Ogan Ilir (OI), Ogan Komering Ilir (OKI), Banyuasin dan Musi Banyuasin (Muba). Ini Sudah dimulai juga beberapa penyiapan lahan, dan akhir 2024 program (opla mulai dijalankan," jelasnya.

3. Kopi dan karet hasil Sumsel berpotensi jadi komoditas unggul di sektor perkebunan

ilustrasi hasil pertanian (pexels.com/cottonbro studio)

Kelancaran program optimalisasi lahan jelas Elen, juga akan bekerjasama dengan pihak swasta untuk memanajemen bagian teknologi.

Sebab lanjutnya, Pemprov juga bakal mengembangkan konsep optimalisasi area perkebunan seperti plasma dan inti plasma selain dari memaksimalkan hasil pertanian dari petakan sawah.

"Konsepnya akan kita segerakan dalam waktu dekat, termasuk mengembangkan komoditas Jagung dan Singkong," kata dia.

Selain padi, Pemprov Sumsel juga mendorong pengembangan sektor perkebunan dengan fokus pada karet dan kopi, yang memiliki potensi besar untuk mendukung perekonomian daerah.

"Ketahanan pangan Sumsel Insya Allah aman. Kami yakin dan optimis dapat menjaga inflasi serta memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri," tutup Elen.

Share
Topics
Editorial Team
Feny Maulia Agustin
Yogie Fadila
Feny Maulia Agustin
EditorFeny Maulia Agustin
Follow Us