Siap-siap Akhir 2024, Kantor Wako Palembang Dibuka Umum dan Gratis!

- Kantor Wako Palembang akan dibuka untuk umum dan dijadikan objek wisata gratis
- Program study tour dan kegiatan edukasi sejarah bagi siswa SD-SMP setiap pekan
- Skema terbuka umum untuk generasi muda memahami sejarah, budaya, dan tradisi daerah berkembang
Palembang, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang bersiap membukan Kantor Wali Kota (Wako) di Jalan Merdeka untuk umum dan boleh dilihat publik secara gratis. Rencana ke depan, realisasi kantor wako boleh dikunjungi siswa SD maupun SMP sebagai program study tour dan kegiatan edukasi sejarah setiap pekan.
"Kantor kita (wako) heritage bisa dibuka sebagai objek wisata untuk umum seminggu sekali," kata Pj Wako Palembang Ucok Abdulrauf Damenta, Jumat (15/11/2024).
1. Kantor Wako Palembang dikenal dengan gedung ledeng pada masa kolonial Belanda

Wako Palembang dikenal dengan nama kantor ledeng pada masa Kesultanan Darussalam itu memang memiliki nilai sejarah. Keberadaan kantor wako juga sudah ada sejak zaman Kolonial Belanda.
Karena hal tersebut, Damenta ingin masyarakat tahu bagaimana kilas balik dan peradaban infrastruktur kantor wako di Palembang, apalagi tidak semua orang mengerti dan paham akan nilai budaya bangunan lama.
"Di bawah itu nanti ada semacam tertulis sejarahnya, yang dikerjakan sejarawan Palembang. Ada akrilik menceritakan keberadaan kantor dari dahulu," imbuhnya.
2. Pelajar di Palembang bisa berkunjung ke kantor wako dan tahu sejarah bangunan

Damenta menjelaskan, skema Kantor Wako Palembang terbuka umum secara teknis dipersiapkan untuk pelajar dan siswa di Bumi Sriwijaya yang jadwal edukasi sejarah itu sudah terkoordinasi dengan dinas pendidikan kota. Tujuannya, agar generasi muda mengetahui bagaimana sejarah, budaya dan tradisi daerah berkembang.
"Jadi dibuka umum seminggu sekali. Maksudnya, masyarakat untuk anak SD-SMP. Mereka harus tahu kenapa kantor wako dinamakan kantor ledeng ada sejarahnya sejak berdiri tahun 1931. Mesti tahu kenapa di sini ada dua berangkas dan ada kamar besi," timpal dia.
Berdasarkan nilai sejarah, Kantoe Wako Palembang dahulu kala disebut Kantor Ledeng atau Menara Air (Water Torren), karena di sini merupakan instalasi pengolahan air bersih pada masa Wali Kota Palembang dijabat bangsa kolonial, Ir R.C.A.F.J. Le Cocq d Armandville.
Bangunan Menara Air ini tenar di warga setempat dengan sebutan Kantor Ledeng. Berdesain gaya de stijl, bangunan Kantor Wako Palembang memiliki bentuk dasar kotak dengan atap datar. Selama pembangunan, gedung tersebut menghabiskan biaya sekitar 1 ton emas.
Pada zamannya, pendistribusian air bersih Gedung Menara Air dikenal sebagai sistem gravitasi dari tempat yang tinggi menuju tempat lebih rendah. Ketinggian gedung ini mencapai 35 meter, seluas 250 meter persegi dengan bak dengan daya tampung hingga 1.200 meter kubik air.
3. Edukasi sejarah dibuka bersamaan dengan festival jazz di Palembang

Tak hanya berencana untuk program edukasi di Kantor Wako Palembang, Damenta juga ingin pelajar dan siswa sekolah Bumi Sriwijaya memahami sejarah bangunan lama di sekitar Kawasan Jalan Merdeka.
Meliputi sejarah Lawang Borotan di Benteng Kuto Besak, lalu tahu tentang Gedung Kesenian di Kota Pempek, hingga mengerti budaya-budaya lokal di seputar Jembatan Ampera.
"Nanti ada pos satpam (di kantor wako) sedang dibangun untuk bisa dibuka umum. Ini (edukasi sejarah) gratis, siswa-siswa bisa sekalian belajar di hari tertentu," Kata dia.
Sementara lanjut Damenta, jadwal kunjungan ke kantor wako ditetapkan dari disdik yang kemudian diinformasikam ke sekolah. "Kita juga sedang revitalisasi Lawang Borotan dan Gedung Kesenian, nanti ada guide khusus. Insyaallah akhir November dibuka gongnya skalian festival jazz," jelas dia.