Kecam Perpeloncoan, BEM Unsri Siapkan Hotline Pengaduan Korban 'Ospek Cium'
- BEM Unsri menuntut penyelesaian perundungan sesuai aturan UU
- Tolak semua bentuk perundungan di dunia pendidikan
- Pimpinan universitas diminta bertindak nyata cegah perundungan
Palembang, IDN Times - Aksi perpeloncoan dan dugaan pelecehan terhadap mahasiswa baru (Maba) Jurusan Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya (Unsri) saat ospek mendapat sorotan dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). Sejumlah langkah telah disiapkan untuk mengakomodir para korban yang dirundung dan dipaksa berciuman antar sesama Maba.
"Kita akan menyiapkan hotline pengaduan tindak kekerasan di perguruan tinggi. Selain itu, kita juga membuka hotline konseling kepada korban," ungkap Ketua BEM Unsri, Pasha Fazillah Afap, Selasa (23/9/2025).
1. BEM Unsri minta perundungan diselesaikan secara aturan UU
Pasha menjelaskan, pihaknya mengutuk keras seluruh tindakan perpeloncoan yang saat ini terjadi di salah satu fakultas di Unsri. Menurutnya, perguruan tinggi harus bebas dan menjunjung sikap anti intimidasi, dan tidak mempermalukan orang lain di muka umum.
"BEM Unsri akan mengawal dan mendukung seluruh proses hukum yang sedang berjalan sesuai dengan peraturan perundang-undangan," jelas dia.
2. Tolak semua bentuk perundungan di dunia pendidikan
Dirinya menjelaskan, BEM telah mendesak pihak universitas untuk memberikan perlindungan, pendampingan, dan pemulihan psikis kepada para korban. Selain itu juga, perlu upaya menjaga keselamatan saksi.
"BEM Unsri menegaskan komitmen kami untuk selalu menjadi garda terdepan dalam mengawal, mengadvokasi, dan menyuarakan perlawanan terhadap seluruh tindakan kekerasan yang terjadi di lingkup perguruan tinggi khususnya Unsri," jelas dia.
3. Pimpinan universitas diminta bertindak nyata cegah perundungan
Pasha pun mendesak, pimpinan universitas segera mengambil sikap tegas agar kejadian yang ada tidak berulang di massa mendatang.
"Mengharapkan pimpinan Unsri segera mengambil langkah nyata dalam mencegah terjadinya kekerasan agar kejadian serupa tidak terulang," jelas dia.
