Seorang Jurnalis di Palembang Positif COVID-19

Tak ada gejala sama sekali yang dirasakan ES. Dirinya mengaku terpapar dari lingkungan keluarga yang lebih dulu positif COVID-19. Kini ia masih harus menunggu swab test suami dan anaknya yang masih balita.

"Suami dan anak sudah di-swab tinggal menunggu hasilnya juga. Semoga hasil mereka berbeda dengan saya," ungkapnya.

ES berharap tidak ada lagi jurnalis di Palembang, atau di Indonesia yang terpapar COVID-19. Ia mengingatkan rekan seprofesi agar mematuhi protokol kesehatan seperti mengenakan masker dan menjaga jarak, khususnya saat menjalani tugas peliputan.

"Namanya jurnalis kan sulit untuk tetap stay di rumah karena harus meliput di lapangan. Saya berharap agar teman-teman di lapangan tetap ikuti protokol kesehatan," katanya.

Ia mendorong pemerintah meningkatkan kapasitas uji sampel di Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Palembang, untuk mempercepat proses pemeriksaan dan hasil uji laboratorium.

"Hasil swab saya baru keluar 12 hari kemudian. Kalau lebih cepat diketahui, maka penyebaran bisa dapat dicegah. Semoga hal semacam ini menjadi perhatian pemerintah," katanya.

Juru Bicara Percepatan Penanganan COVID-19 Sumsel, Yusri mengatakan, ES merupakan salah satu pasien yang terkonfirmasi positif. Bersangkutan saat ini sudah menjalani perawatan di Wisma Atlet Jakabaring.

Menurut Yusri, jurnalis yang sempat kontak dengannya diharapkan melapor. "Kita akan ambil swab bagi keluarga dan rekan kerja pasien ini. Termasuk jurnalis lain yang kontak selama 14 hari terakhir," katanya.

Menurut Yusri, jurnalis juga menjadi profesi yang rentan terpapar COVID-19 karena aktivitas yang mengharuskan aktif di lapangan. Yusri kembali mengingatkan agar selalu menggunakan masker, menjaga jarak, serta sering mencuci tangan saat menjalani tugas.