Satu Lagi Napi Lapas Kelas IIA Bukittinggi Tewas

- Satu narapidana di Lapas Kelas IIA Bukittinggi tewas usai menenggak alkohol 70 persen yang digunakan untuk pembuatan parfum.
- Narapidana tersebut meninggal setelah mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Ahmad Mukhtar Bukittinggi.
- Delapan narapidana sedang dirawat dan sepuluh orang lainnya sudah kembali ke lapas setelah menenggak alkohol tersebut.
Padang, IDN Times - Satu lagi narapidana di Lapas Kelas IIA Bukittinggi tewas usai menenggak alkohol 70 persen menjadi bahan baku untuk pembuatan parfum.
"Ya, hari ini ada satu lagi yang meninggal dunia," kata Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Ditjen Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imapas) Sumatra Barat, Marselina Budiningsih saat diwawancarai awak media, Kamis (1/4/2025).
Ia mengungkapkan, narapidana yang tewas tersebut setelah mendapatkan perawatan yang intensif di Rumah Sakit Ahmad Mukhtar (RSAM) Bukittinggi.
1. Sempat dirawat di ICU

Narapidana yang tidak disebutkan namanya tersebut diketahui tewas usai mendapatkan perawatan intensif di ruangan ICU RSAM Bukittinggi sejak kemarin.
"Warga binaan ini yang dirawat dan dipakaikan ventiliner kemarin oleh tim dari RSAM dan tidak terselamatkan lagi," katanya.
Marselina enggan mengungkapkan identitas korban yang tewas tersebut, karena pihaknya berfokus pada korban yang selamat dan masih melakukan perawatan.
2. Fokus pada korban yang dirawat

Marselina mengungkapkan, sudah mengecek seluruh korban yang sedang dirawat di RSAM Bukittinggi. Termasuk narapidana yang dalam keadaan kritis.
"Delapan orang yang sedang dirawat keadaannya hari ini sudah mulai membaik dan sepuluh orang lainnya sudah kembali ke lapas," katanya.
Ia mengungkapkan, untuk saat ini masih ada tiga narapidana lainnya dirawat di ICU dan mendapatkan perawatan yang intensif dari tim kesehatan.
3. Total korban tewas dua orang

Tewasnya satu orang narapidana tersebut membuat jumlah korban tewas bertambah akibat menenggak alkohol yang menjadi bahan baku pembuatan parfum tersebut.
Terdata jumlah korban tewas saat ini sebanyak dua orang dan korban yang kritis sebanyak tiga orang serta yang masih dirawat di RSAM Bukittinggi sebanyak delapan orang.