Respons FK Unsri Soal Skorsing LY Dokter Koas: Belum Diputuskan

- Dekanat FK Unsri merespons skorsing mahasiswi LY yang terlibat dalam penganiayaan dokter koas buntut pengaturan jadwal piket jaga saat libur nataru.
- Skorsing LY masih dalam pemeriksaan komprehensif oleh satgas pimpinan, belum ada kejelasan dan kepastian karena menunggu hasil investigasi.
- Kondisi dan aktivitas kampus FK Unsri berjalan normal, pihak kampus komitmen untuk menindaklanjuti kasus agar tidak menggangu aktivitas perkuliahan.
Palembang, IDN Times - Dekanat Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (FK Unsri) merespons soal tindak lanjut skorsing LY, mahasiswi FK Unsri yang terlibat dalam kasus penganiayaan dokter koas buntut pengaturan jadwal piket jaga saat libur nataru yang tidak sesuai.
Menurut Staf Seketariat Dekanat FK Unsri Fabil, skorsing terhadap LY hingga saat ini masih dalam pemeriksaan komprehensif oleh satgas yang telah dibentuk pimpinan. Dekanat juga masih menunggu progress lanjutan.
"Untuk masalah skorsing itu, sejauh ini kami hanya tahunya dari media," katanya saat dikonfirmasi IDN Times, Minggu (15/12/2024).
1. FK Unsri masih tunggu hasil investigasi internal kasus penganiayaan dokter koas

Diketahui, beredar luas di media sosial terkait kabar skorsing yang diterima oleh LY, yang diduga sebagai pemicu terjadinya penganiayaan terhadap Lutfi, oleh Fadilah alias Datuk, sopir pribadi ibu LY. Namun informasi tersebut belum bisa dipertanggungjawabkan.
Informasi skorsing terhadap LY, kata Fabil, belum ada kejelasan dan kepastian karena masih harus menunggu hasil investigasi. Secara internal lanjutnya, pihak kampus juga komitmen untuk menindaklanjuti kasus terkait agar tidak menggangu aktivitas perkuliahan.
"Dari internal kami belum tahu (keputusan skorsing). Kita tunggu saja hasil investigasi tim, semoga hasil terbaik. Karena saya tidak terlibat langsung di dalamnya (kasus penganiayaan dokter koas)," jelas dia.
2. Dekanat FK Unsri mohon doa agar kasus cepat selesai

Akibat kasus tersebut, kondisi dan aktivitas kampus FK Unsri masih berjalan normal dan tetap dalam rutinitas wajar. Dampak signifikan dari persoalan yang beredar memang menimbulkan kehebohan, namun Fabil mengaku tidak ada masalah lanjutan setelah kabar itu timbul di publik.
"Kita tetap ada kegiatan positif kemahasiswaan yang terjadwal tepat waktu. Kita punya 23 program studi, yang salah satunya dijalani koas yang bersangkutan (LY dan Lufti, korban penganiayaan)," jelasnya.
Fabil menyebut, aktivitas akademik di Dekanat FK Unsri, masih dalam keadaan terkendali. Ia juga meminta doa agar masalah cepat selesai.
"Mohon doa agar kasus ini segera selesai, demi lingkungan yang aman dan nyaman," kata dia.
3. RSUD Siti Fatimah Palembang kecam tindakan kekerasan

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Siti Fatimah Sumatra Selatan (Sumsel) sebagai instansi yang memberi kewenangan terhadap tugas koas dokter LY dan Lufti, menuturkan turut prihatin atas insiden pemukulan yang terjadi pada mahasiswa Universitas Sriwijaya.
Direktur RSUD Siti Fatimah Az-Zahra Dokter Syamsuddin Isaac Suryamanggala mengatakan, ada beberapa hal yang perlu diluruskan terhadap berita beredar. Pertama, pihak rumah sakit juga tidak membenarkan tindakan kekerasan apapun.
"Kami mengecam dengan tegas setiap bentuk kekerasan, baik yang terjadi di dalam RSUD Siti Fatimah maupun di luar," kata dia, dikutip dari rilis yang diterima.
4. Jadwal jaga dokter koas berdasarkan hasil musyawarah dan telah diketahui koordinator

Kemudian, mahasiswa profesi dokter tersebut memang pernah melaksanakan kegiatan pendidikan klinis sebagai dokter muda, dan melaksanakan praktik di RSUD Siti Fatimah. Terkait pengaturan jadwal jaga mahasiswa selama praktik, dilaksanakan sudah ditetapkan secara musyawarah.
"Jadwal libur mahasiswa profesi dokter juga telah disetujui dan ditandatangani oleh Chief dan diserahkan ke koordinator pendidikan mahasiswa profesi dokter," jelas Syamsuddin dalam rilis.
5. RSUD Siti Fatimah klarifikasi soal kasus penganiayaan dokter koas di Palembang

Lebih lanjut Syamsuddin berujar, sebagai Rumah Sakit Pendidikan, RSUD Siti Fatimah menyiapkan fasilitas sarana prasarana yang dibutuhkan selama profesi dokter mengikuti tugas koas.
"RSUD Siti Fatimah terus berusaha dan fokus pada segala upaya untuk memberikan dan meningkatkan pelayanan yang optimal kepada masyarakat yang membutuhkan sesuai dengan visi menjadi RS Umum rujukan provinsi dan Rumah Sakit Pendidikan yang mampu mewujudkan pelayanan yang bermutu, profesional, efisien, dengan standar pelayanan kelas dunia," ungkap dia.