Pria di Lubuk Linggau Histeris Temukan Istrinya Tewas Gantung Diri

Lubuk Linggau, IDN Times - Betapa kagetnya Agam Prabowo, warga Jalan H. Dahlan Kelurahan Moneng Sepati Kecamatan Lubuk Linggau Selatan I ini saat mendapati istrinya, Deviana (23) nekat mengakhiri hidup dengan gantung diri.
Agam sontak berteriak minta tolong saat menemukan istrinya ditemukan dalam keadaan tergantung di pintu belakang rumah mereka dengan seutas selendang warna merah pada Selasa (28/1/2025) sekitar pukul 21.00 WIB.
1. Tetangga dengar teriakan suami korban minta tolong

Kanit Pidum Satreskrim Polres Lubuk Linggau Ipda Suwarno mengatakan, dari keterangan saksi Evi Yanti menyebutkan saat itu dirinya berada di kamar depan hendak istirahat bersama anak perempuannya. Tiba-tiba saksi mendengar orang berteriak minta tolong.
"Saksi keluar rumah dan langsung masuk ke rumah korban karena rumah mereka bersebelahan. Lalu saksi melihat suami korban Agam sudah memegangi tubuh istrinya tergantung di pintu kamar belakang," ujarnya Rabu (29/1/2025).
Selanjutnya saksi lainnya yakni Sukki yang juga mendengar teriakan minta tolong langsung bergegas melihat suami korban sedang mengangkat tubuh korban sembari meminta tolong dilepaskan ikatan tali dari leher korban.
"Suami korban minta tolong dilepaskan tali dari leher istrinya. Kemudian suami korban juga meminta tolong kepada tetangganya Ribudi untuk meminjam mobil membawa korban ke rumah Sakit Siti Aisyah," bebernya.
2. Terdapat luka jeratan melingkar di leher korban

Sayangnya, saat sudah dibawa ke RS dan korban diberi pertolongan medis, pihak rumah sakit menyatakan korban sudah meninggal dunia. Saat hendak dilakukan visum et revertum pihak keluarga menolak dan menerima atas meninggalnya korban sebagai musibah.
"Berdasarkan hasil pemeriksaan dari dokter Jaga RS Siti Aisyah, terdapat luka jeratan melingkar pada leher korban panjang 25 cm dan lebar 3 cm. Korban lalu dibawa pulang oleh pihak keluarga kerumah duka," ungkapnya.
3. Korban sudah tiga kali hendak bunuh diri namun gagal

Sementara itu, dari keterangan kakak kandung korban bernama Agusria mengatakan, korban pernah melakukan percobaan bunuh diri sebanyak tiga kali akan tetapi perbuatannya selalu gagal.
"Sudah tiga kali hendak bunuh diri tersebut dan suami korban tahu. Tapi upayanya selalu gagal," ujarnya.
Saat ini suami korban belum bisa dimintai keterangan dikarenakan masih dalam kondisi berduka. Pihak keluarga korban juga menyatakan tidak bersedia untuk dilakukan autopsi atau visum melalui surat pernyataan yang ditandatangani oleh pihak keluarga korban.
4. Mari bersama cegah perilaku bunuh diri

Bunuh diri merupakan masalah kesehatan jiwa serius yang sering diabaikan masyarakat. Jika kamu membutuhkan pertolongan atau mengenal seseorang yang membutuhkan bantuan, kamu bisa menghubungi layanan konseling pencegahan bunuh diri, di nomor telepon gawat darurat (emergency) hotline (021) 500–454 atau 119, bebas pulsa.
Menurut data dari Kementerian Kesehatan RI, saat ini sudah terdapat lebih dari 3.000 Puskesmas yang memiliki layanan kesehatan jiwa. Kamu bisa menghubungi atau langsung mendatangi Puskesmas terdekat untuk mengetahui apakah mereka melayani kesehatan jiwa.
Bagi pemegang BPJS, konsultasi kejiwaan di Puskesmas tidak dikenakan biaya alias gratis. Jika belum memiliki BPJS, kamu tetap bisa berkonsultasi dengan biaya administrasi sebesar Rp5.000.Selain itu, Kemenkes RI juga menyiapkan 5 RS jiwa rujukan yang dilengkapi dengan layanan konseling kesehatan jiwa dan pencegahan bunuh diri.
RS jiwa tersebut ialah: RSJ Amino Gondohutomo Semarang, nomor telepon (024) 6722565
RSJ Marzoeki Mahdi Bogor, nomor telepon (0251) 8324024, 8324025, 8320467
RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta, nomor telepon (021) 5682841
RSJ Prof Dr Soerojo Magelang, nomor telepon (0293) 363601
RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang, nomor telepon (0341) 423444
NGO Indonesia pencegahan bunuh diri:Jangan Bunuh diri telp: (021) 9696 9293 email: janganbunuhdiri@yahoo.com
Organisasi INTO THE LIGHT
message via page FB: Into The Light Indonesia (@IntoTheLightID)
direct message via Twitter: @IntoTheLightID Kementrian Kesehatan Indonesia telp:(021) 500454