Perusahaan Batu Bara Diminta Bangun Jembatan Baru di Lahat Jika Terbukti Lalai

- Dinas PU dan BBPJN bahas desain ulang Jembatan baru
- Ada 13 jembatan serupa di Sumsel
- Jembatan CH di Sumsel sudah berusia 40 tahun lebih
Palembang, IDN Times - Robohnya Jembatan Muara Lawai, di Merapi Timur, Lahat, Sumatra Selatan (Sumsel) masih menimbulkan persoalan. Pemerintah Sumsel melalui Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Tata Ruang (PUBMTR) berharap para pengusaha angkutan batu bara dapat bertanggung jawab dengan membangun kembali jembatan yang ada jika terbukti melakukan kelalaian.
Jika terbukti adanya pelanggaran Over Dimension Over Loading (ODOL) bukan tidak mungkin perusahaan angkut batu bara lah yang akan merealisasi pembangunan jembatan yang ada. Saat ini pihaknya masih menunggu tim dari kepolisian untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.
"Jika dinyatakan terjadi kelalaian bukan tidak mungkin dibangun asosiasi. Yang pasti dia kan ODOL (over dimension over loading) yang menyebabkan jembatan kolaps. Kalau dia melintas satu per satu mungkin tidak ambruk, tapi ini kan kendaraan berat dengan 30-40 ton. Dikalikan 4 saja sudah 160 ton dan dump truck itu berhenti di bentang tengah," ungkap Kadis PUBMTR Sumsel, M Affandi, Jumat (4/7/2025).
1. Dinas PU dan BBPJN bahas desain ulang Jembatan baru

Affandi menjelaskan, bukan tidak mungkin pembangunan dilakukan oleh asosiasi seperti yang terjadi dalam kasus serupa di Jembatan Lalan Musi Banyuasin. Pihaknya pun telah membahas persoalan pembangunan jembatan tersebut bersama BBPJN untuk mendesain ulang dan membangun jembatan baru.
"Pada saat ambruk, kita sudah menyiapkan jembatan bailey sesuai arahan gubernur. Namun, bentang yang kita miliki hanya 30 meter, sementara di Muara Lawai panjangnya 5 meter. Jadi tidak bisa dipakai untuk mengantisipasi jembatan darurat," jelas dia.
2. Ada 13 jembatan serupa di Sumsel

Affandi menjelaskan, rencana pembangunan jembatan baru tersebut sudah disampaikan oleh Gubernur Sumsel Herman Deru melalui surat ke Kementerian PUPR. Dalam suratnya tersebut, Herman Deru meminta Kementerian PUPR untuk meninjau kembali jembatan bertipe Callender Hamilton (CH) yang banyak di bangun di Sumsel pada periode tahun 1970-an.
"Pasca ambruknya Jembatan Muara Lawai, Pak gubernur merespon cepat dengan menyurati Menteri PU untuk mendukung percepatan duplikasi jembatan setipe CH yang masih ada di Sumsel. Kurang lebih ada sekitar 13 jembatan dengan tipe itu di Sumsel," jelas dia.
3. Jembatan CH di Sumsel sudah berusia 40 tahun lebih

Menurut Affandi, jembatan CH yang ada di Sumsel tersebar di beberapa kabupaten dan kota. Jembatan tersebut berada di jalan penghubung antar wilayah mulai dari Simpang Belimbing, Muara Enim, Lahat.
"Jembatan CH ini dibangun pada era 1970-an, usianya lebih dari 40 tahun. Makanya kita meminta dukungan duplikasi karena di Jawa jembatan tipe CH sekitar 36 jembatan sudah seluruhnya diduplikasi. Dana pembangunannya ya dari APBN," jelas dia.