Dinkes Pagar Alam Diminta Jemput Bola Periksa Warga Konsumsi Kucing

- Dinkes Sumsel meminta Dinkes Pagar Alam untuk jemput bola warga yang membeli daging kucing
- Kucing berpotensi menyebarkan rabies dan toksoplasma jika dikonsumsi manusia
- Konsumsi daging kucing dapat menyebabkan cacat janin, keguguran, dan sejumlah penyakit lain pada manusia
Pagar Alam, IDN Times - Bahaya penyebaran rabies terhadap manusia masih menjadi perhatian Dinkes Sumsel setelah sebelumnya, polisi menangkap pelaku penjualan daging kucing di Pagar Alam. Terbaru, Dinkes Sumsel menyurati Dinkes Pagar Alam untuk melakukan jemput bola ke masyarakat yang terdata pernah membeli daging kucing di sana.
"Belum ada masyarakat yang melapor setelah dikeluarkan imbauan untuk memeriksakan diri ke faskes. Kita meminta Dinkes Pagar Alam untuk jemput bola (mendatangi)," ungkap Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Sumsel Ira Primadesa, Rabu (10/9/2025).
1. Masyarakat diminta periksakan diri jika memiliki keluhan

Ira menjelaskan, tujuan melakukan jemput bola ke masyarakat tak lain untuk mencegah penyebaran rabies. Hal ini dikarenakan, kucing juga berpotensi menyebarkan rabies ke manusia jika dikonsumsi.
"Jika masyarakat memiliki keluhan dan memiliki gejala buang air besar cair eksplosif, nyeri perut, demam tinggi, kejang, muntah profuse untuk diperiksakan lebih lanjut ke faskes terdekat," beber dia.
2. Kucing juga bisa menyebarkan parasit

Menurutnya, kucing bukanlah hewan yang umum dikonsumsi masyarakat. Kucing liar memiliki risiko membawa virus rabies yang dapat menulari manusia jika dikonsumsi. Tak hanya itu saja, kucing juga berpotensi membawa cacing parasit seperti toksoplasma kepada manusia.
"Jika seseorang mengonsumsi daging kucing yang mengandung toksoplasma, dapat menyebabkan cacat janin dan keguguran pada ibu hamil. Di beberapa orang bisa melemahkan imunitas, diare, ensefalitis, kebutaan, kejang, dan yang paling fatal bisa menyebabkan kematian," jelas dia.
3. Penyebaran rabies dari kucing lebih rendah dibanding anjing

Selain toksoplasmosis, kucing juga dapat menularkan sejumlah penyakit lain kepada manusia, seperti skabies, infeksi cacing atau parasit, rabies, dan salmonellosis. Berdasarkan data WHO dan Kementerian Kesehatan, jumlah kucing yang menjadi pembawa virus rabies hanya sekitar 2 persen, jauh lebih rendah dibandingkan anjing.
"Dinkes menganjurkan warga untuk segera mengecek kesehatannya untuk mengantisipasi segala dampak risiko kesehatan yang timbul usai terkonsumsi daging kucing," jelas dia.