Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Pelajar Linggau Kepergok Bawa Batu 1 Mobil dan Cairan Gatal Saat Aksi

Suasana unjuk rasa massa yang tergabung dalam Aliansi Solidaritas Masyarakat Silampari di DPRD Lubuk Linggau. (Dok. Istimewa)
Suasana unjuk rasa massa yang tergabung dalam Aliansi Solidaritas Masyarakat Silampari di DPRD Lubuk Linggau. (Dok. Istimewa)
Intinya sih...
  • Pihak kepolisian terpaksa menyetop rombongan pelajar STM
  • Polisi menemukan tumpukan batu berbagai ukuran
  • Para pelajar tidak ditahan dan hanya diberikan pembinaan
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Lubuk Linggau, IDN Times - Ratusan massa yang tergabung dalam Aliansi Solidaritas Masyarakat Silampari (AMS) menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor DPRD Lubuk Linggau, Senin (1/9/2025). Massa yang merupakan gabungan mahasiswa Cipayung Plus, ojek online (ojol) dan lainnya ini melakukan aksi di beberapa titik, yang direncanakan di Simpang RCA, DPRD Lubuk Linggau, dan Markas Brimob Lubuk Linggau.

Sebelum tiba di gedung DPRD, massa yang konvoi sepeda motor dan mobil komando sempat berhenti di Simpang RCA. Di sana mereka sempat mengheningkan cipta untuk mengenang korban jiwa akibat kerusuhan demo di beberapa kota baru kemudian menuju DPRD Lubuk Linggau.

Namun, di antara kesibukan persiapan demonstrasi, pihak kepolisian terpaksa menyetop rombongan pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang hendak bergabung dengan demonstran lainnya. Para remaja ini dipaksa menepi bahkan sebelum sempat menyuarakan aspirasi mereka karena harus berurusan dengan pihak kepolisian.

1. Polisi temukan batu dan cairan gatal

Suasana unjuk rasa massa yang tergabung dalam Aliansi Solidaritas Masyarakat Silampari di DPRD Lubuk Linggau. (Dok. Istimewa)
Suasana unjuk rasa massa yang tergabung dalam Aliansi Solidaritas Masyarakat Silampari di DPRD Lubuk Linggau. (Dok. Istimewa)

Para pelajar ini tak berkutik saat aparat mencegat sebuah mobil bak terbuka jenis Carry pick up yang mereka tumpangi. Dalam bak mobil tersebut, polisi menemukan tumpukan batu berbagai ukuran yang diduga dipersiapkan untuk aksi tersebut.

Tak hanya itu, pemeriksaan lebih lanjut terhadap tas yang dibawa beberapa pelajar mengungkap temuan lain, yakni beberapa botol berisi cairan yang diduga dapat menyebabkan rasa gatal. Para pelajar ini lalu digiring ke Mapolsek Lubuk Linggau Utara beserta barang bukti batu dan cairan gatal.

2. Usai dìbawa ke Polsek, para pelajar dipulangkan ke rumah masing-masing

Suasana unjuk rasa massa yang tergabung dalam Aliansi Solidaritas Masyarakat Silampari di DPRD Lubuk Linggau. (Dok. Istimewa)
Suasana unjuk rasa massa yang tergabung dalam Aliansi Solidaritas Masyarakat Silampari di DPRD Lubuk Linggau. (Dok. Istimewa)

Kasat Reskrim Polres Lubuk Linggau, AKP M. Kurniawan Azwar membenarkan penangkapan beberapa pelajar STM tersebut.

"Tadi sempat kita amankan lima orang untuk dibawa ke Polsek Lubuk Linggau Utara karena membawa mobil berisi batu dan cairan gatal," ujar Kurniawan.

Tindakan tegas ini, kata dia, diperlukan agar bisa menjadi shock therapy bagi mereka. Menurut Kurniawan, para pelajar tersebut tidak ditahan dan hanya diberikan pembinaan atau arahan sebelum akhirnya diminta untuk kembali ke rumah masing-masing.

"Mereka kita lepaskan lagi. Itu hanya shock therapy untuk yang lainnya, agar tidak membuat rusuh. Kami mengisyaratkan upaya preventif kepolisian untuk menjaga agar demonstrasi besar yang berlangsung tetap berjalan kondusif," tegasnya.

3. Massa sempat menghentikan cipta untuk korban kerusuhan

Komunitas Ojol bersama Wali Kota Lubuk Linggau usai berdoa bersama. (Dok. Istimewa)
Komunitas Ojol bersama Wali Kota Lubuk Linggau usai berdoa bersama. (Dok. Istimewa)

Sementara itu, gelombang massa dari Aliansi Masyarakat Silampari terus bergerak dengan dikawal oleh petugas Polres Lubuk Linggau. Aksi mereka bukan tanpa sebab, karena ada duka dan kekecewaan yang mereka bawa.

Di sela aksi tersebut, mereka sempat menundukkan kepala guna mengheningkan cipta untuk Almarhum Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojek online yang tewas tragis terlindas kendaraan taktis Brimob beberapa waktu lalu.

Salah seorang orator, Yogi, memimpin langsung doa dan mengajak para demonstran untuk berhenti sejenak.

"Kita mengheningkan cipta untuk mengenang saudara kita," ujarnya dari atas mobil komando

Setelah mengucap doa dan penghormatan, barisan massa melanjutkan perjalanan mereka menuju gedung DPRD Kota Lubuk Linggau. Di sanalah mereka menumpahkan kekecewaan, bukan hanya pada aparat, tetapi lebih keras lagi pada para anggota DPR RI yang dinilai telah abai terhadap penderitaan rakyat.

"Aksi kami untuk menyinggung kinerja anggota DPR RI yang dinilai sudah tidak lagi berpihak pada rakyat. Di tengah kesulitan yang dihadapi masyarakat, para wakil rakyat seolah menutup mata dan telinga," teriak sang orator.

#SalingJagaSesamaWarga

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hafidz Trijatnika
EditorHafidz Trijatnika
Follow Us