Harga Emas Palembang Terkini, Melandai jadi Rp12 Jutaan per Suku

- Harga emas Palembang turun menjadi Rp12,8 juta per suku atau 6,7 gram.
- Nilai emas dipengaruhi oleh konsistensi penawaran dan permintaan di pasar menurut Pengamat Ekonomi Sumatra Selatan.
- Fluktuasi harga emas dipengaruhi oleh inflasi dunia dan faktor permintaan di pasaran menurut Pengamat Ekonomi Universitas Sriwijaya.
Palembang, IDN Times - Harga emas perhiasan Palembang terkini, Kamis (30/10/2025) terpantau turun signifikan. Harga emas terbaru melandai jadi Rp12,8 juta per suku atau 6,7 gram. Harga tersebut dijual di Toko Perhiasan E-Mi Gold Plaju.
Namun perlu diketahui, harga emas tiap toko beragam. Perbedaan harga tersebut dipengaruhi kadar kandungan emas dalam perhiasan serta disebabkan karena pabrik produksi emas tidak sama. Kemudian faktor operasional dan perawatan toko pun memengaruhi macam-macam harga jual.
1. Penurunan harga emas disebabkan permintaan pasar konsisten

Menurut Pengamat Ekonomi Sumatra Selatan (Sumsel) sekaligus dosen Universitas Muhammadiyah Palembang (UMP) Sri Rahayu, nilai emas bergerak naik dan turun atau harga emas stabil dipengaruhi konsistensi penawaran dan permintaan di pasar.
"Kenaikan harga emas dipengaruhi permintaan, begitu sebaliknya, turun jika animo berkurang. Ini faktor supply-demand. Tetapi bila harga stabil dalam jangka panjang, artinya permintaan cenderung konsisten," katanya dikonfirmasi IDN Times.
2. Penawaran dan permintaan emas memengaruhi harga

Sementara kata Pengamat Ekonomi Universitas Sriwijaya (Unsri) Soekanto Sairuki, fluktuasi dan stabilitas harga emas perhiasan dipengaruhi nilai inflasi dunia dan faktor permintaan di pasaran.
Harga emas naik bila permintaan tinggi dan begitu sebaliknya. Namun meski harga emas turun ekonomi daerah tetap berpotensi dampak inflasi global.
"Harga emas dipengaruhi karena kondisi penawaran dan permintaan," katanya.
3. Harga emas sempat naik Rp14 jutaan sesuku

Dia menyampaikan, langkah penting menjaga harga emas tetap dan tak naik signifikan, adalah dengan tenang menghadapi perang harga dan masyarakat tidak perlu terburu-buru membeli emas. Apalagi ikut membeli emas karena tren bukan tujuan investasi.
Biasanya lanjut Soekanto, jika masyarakat membeli emas hanya untuk 'ikut-ikutan' bisa menyebabkan harga emas terus melambung dengan kenaikan tinggi. Apalagi harga emas sempat melonjak tajam pada awal Oktober 2025 hingga tembus Rp14 juta per suku.


















