Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Musim Hujan di Sumsel Tiba Lebih Dini, Begini Penjelasan BMKG

ilustrasi hujan (pixabay.com/EyeEm Mobile GmbH)
ilustrasi hujan (pixabay.com/EyeEm Mobile GmbH)
Intinya sih...
  • Perubahan suhu muka air laut dan OMC berpengaruh terkait peralihan musim
  • Stakeholder diminta tetap waspada titik panas
  • Masyarakat diminta jaga kesehatan karena peralihan musim
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Palembang, IDN Times - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat adanya peralihan musim yang terjadi lebih awal dari biasanya. Kondisi ini ditandai oleh peningkatan intensitas hujan, perubahan dinamika atmosfer, serta pengaruh faktor-faktor pemicu iklim di wilayah Sumatra Selatan (Sumsel).

Biasanya, awal musim hujan di Sumatera Selatan terjadi pada rentang Bulan akhir September hingga awal November. Namun untuk tahun 2025 diperkirakan awal musim hujan terjadi pada awal bulan ini.

"Musim hujan tahun ini tercatat lebih awal sekitar 30-50 hari dibandingkan kondisi normal," ungkap Koordinator BMKG Sumsel, Wandayantolis, Selasa (2/9/2025).

1. Perubahan suhu muka air laut dan OMC berpengaruh terkait peralihan musim

Ilustrasi wanita menggunakan payung saat hujan (unsplash.com/id/sharma)
Ilustrasi wanita menggunakan payung saat hujan (unsplash.com/id/sharma)

Wandayantolis menerangkan, hingga akhir Agustus 2025 dinamika atmosfer di Sumsel dipengaruhi oleh Suhu Muka Laut (SST) yang hangat dan kondisi Indian Ocean Dipole (IOD) negatif. Kedua faktor ini memicu peningkatan pertumbuhan awan dan curah hujan di wilayah Sumsel.

Selain itu, Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) yang dilakukan sejak pertengahan Juli hingga Pertengahan Agustus 2025 untuk menekan meluasnya kebakaran hutan dan lahan juga turut berkontribusi terhadap peningkatan curah hujan. Hal ini menambah corak iklim yang berbeda dari kondisi seharusnya.

"Akibat dinamika atmosfer tersebut, terdapat dua Zona Musim (ZOM) di Sumsel yang tidak mengalami musim kemarau pada tahun 2025, yaitu, ZOM 132 meliputi OKU Selatan bagian barat, OKU bagian selatan, Muara Enim bagian selatan, dan Lahat bagian selatan dan ZOM 138 meliputi, OKU bagian selatan, OKU Selatan bagian timur, serta sebagian kecil OKU Timur bagian selatan," jelas dia.

2. Stakeholder diminta tetap waspada titik panas

ilustrasi menyetir saat hujan (unsplash.com/ Hossein Soltanloo)
ilustrasi menyetir saat hujan (unsplash.com/ Hossein Soltanloo)

Wandayantolis menerangkan, meski memasuki musim hujan, curah diprakirakan belum merata dan diselingi hari tanpa hujan (HTH) yang relatif pendek. Pihaknya meminta masyarakat dan stakeholder tetap waspada dengan hotspot dibeberapa wilayah seperti Musi Banyuasin, Banyuasin, Ogan Komering Ilir, dan wilayah Bagian tengah Sumsel lainnya.

"Di sisi lain, saat tidak turun hujan, suhu udara akan terasa menyengat dan kurang nyaman kita rasakan akibat pergerakan semu matahari yang melintas dekat wilayah Sumsel menuju Bumi bagian selatan. Dengan kelembapan udara yang tinggi, suhu akan terasa lebih panas dibandingkan angka yang tercatat pada termometer," jelas dia.

3. Masyarakat diminta jaga kesehatan karena peralihan musim

Ilustrasi Hujan by Unsplash
Ilustrasi Hujan by Unsplash

BMKG mengimbau masyarakat serta pemerintah daerah untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi dampak perubahan cuaca signifikan selama periode peralihan musim. Dampak yang perlu diantisipasi antara lain hujan ekstrem yang dapat mengurangi jarak pandang, menimbulkan genangan, banjir, hingga tanah longsor. Selain itu, potensi angin kencang, puting beliung, pohon tumbang, dan hujan es juga masih dapat terjadi di beberapa wilayah.

"Suhu udara cenderung lebih panas dan menyengat, sehingga masyarakat diimbau menjaga kesehatan, mengurangi aktivitas luar ruangan pada siang hari, serta memperhatikan asupan cairan tubuh. Dengan mempertimbangkan kondisi tersebut, status siaga karhutla di Sumatra Selatan dinilai tetap perlu dipertahankan hingga musim hujan benar-benar merata," jelas dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hafidz Trijatnika
EditorHafidz Trijatnika
Follow Us

Latest News Sumatera Selatan

See More

Harga Cabai di Palembang Fluktuatif, Disdag Mulai Gelar Pasar Murah

03 Sep 2025, 12:31 WIBNews