Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

OI Masih Jadi Wilayah Dengan kejadian Karhutla Tertinggi di Sumsel

IMG-20250729-WA0018_edit_701953359820494.jpg
Penanganan Karhutla di wilayah Desa Mangasang, Bayung Lencir (Dok: Manggala Agni)
Intinya sih...
  • BPBD Sumsel mencatat 394 kejadian karhutla selama Januari-Agustus 2025, dengan peningkatan di lima wilayah zona merah.
  • Curah hujan tinggi mulai menurunkan titik panas, tetapi imbauan untuk tidak membuka lahan dengan cara dibakar terus dilakukan.
  • Peningkatan zona merah di lima wilayah Sumsel mendorong penanganan darat dan udara untuk mencegah meluasnya kebakaran lahan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Palembang, IDN Times - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel mencatat kebakaran lahan di Sumsel telah mencapai 394 kejadian selama periode Januari-Agustus 2025. Sejumlah kasus kebakaran lahan terus mengalami peningkatan di tengah kondisi curah hujan yang meningkat.

"Upaya pencegahan terus kita lakukan melalui patroli udara hingga helikopter water bombing dan ground check ke wilayah-wilayah terdapat hotspot," ungkap Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel, Sudirman, Selasa (2/9/2025).

1, Masyarakat diminta tidak buka lahan dengan cara dibakar

IMG-20250729-WA0023_edit_701863207026236.jpg
Penanganan Karhutla di wilayah Desa Mangasang, Bayung Lencir (Dok: BPBD Muba)

Meski total kejadian karhutla mengalami peningkatan, pihaknya mencatat titik panas mulai menurun sejak periode awal Agustus. Hal ini terjadi karena adanya curah hujan yang tinggi di sejumlah titik yang mengakibatkan lahan-lahan yang sebelumnya mulai mengering kembali basah.

"Imbauan kepada masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara dibakar juga terus kita lakukan. Hingga saat ini belum ada dampak karhutla yang cukup luas," jelas dia.

2. Wilayah zona merah belum bertambah

IMG-20250729-WA0021_edit_701878623079359.jpg
Penanganan Karhutla di wilayah Desa Mangasang, Bayung Lencir (Dok: BPBD Muba)

Sudirman menerangkan sejauh ini masih ada lima wilayah di Sumsel yang mengalami peningkatan status menjadi zona merah. Kelima daerah berada di Ogan Ilir sebanyak 106 kejadian, Muba 77 kejadian, OKI 50 kejadian, Banyuasin 49 kejadian, dan Muara Enim 37 kejadian.

Peningkatan zona merah tersebut menyebabkan, penanganan di kelima wilayah semakin ditingkatkan. Tim gabungan telah mengerahkan penanganan darat dan udara untuk mencegah agar kebakaran tidak meluas.

"Lalu ada zona oranye dimana kisaran 16-30 kejadian seperti di Penukal Abab Lematang Ilir dan Musi Rawas," jelas dia.

Sementara untuk zona kuning ada di Palembang, Empat Lawang, OKU Timur, Lahat, Muratara, OKU, OKU Selatan, Prabumulih, dan Lubuk Linggau. "Sedangkan Pagar Alam masih zona hijau," jelas dia.

3. Titik panas di Sumsel mengalami penurunan

Proses pemadaman karhutla di wilayah Pemulutan Ogan Ilir, Sumsel (Dok: Manggala Agni)
Proses pemadaman karhutla di wilayah Pemulutan Ogan Ilir, Sumsel (Dok: Manggala Agni)

Sepanjang Agustus jumlah titik panas tercatat mencapai 489 titik jauh berkurang jika dibandingkan kejadian di bulan Juli, 1321 titik. Total sepanjang Januari-Agustus hotspot yang terdeteksi sebanyak 3.336 titik.

"Hotspot Agustus menurun dibandingkan Juli, namun kita selalu waspada karena musim kemarau masih terjadi pada September ini," jelas dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hafidz Trijatnika
EditorHafidz Trijatnika
Follow Us

Latest News Sumatera Selatan

See More

Harga Cabai di Palembang Fluktuatif, Disdag Mulai Gelar Pasar Murah

03 Sep 2025, 12:31 WIBNews