Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Muba Naik Status Darurat Asap, 12 Kecamatan Rawan Titik Api

Proses pemadaman karhutla di Sumsel (Dok: Manggala Agni)
Intinya sih...
  • Kabut asap dapat terjadi akibat 12 kecamatan di Muba rawan terbakar
  • Status siaga darurat bencana asap dinaikkan, berlaku sejak 19 Mei hingga 30 November 2025
  • BPBD Muba melakukan patroli, sosialisasi larangan membuka lahan dengan cara membakar, dan menyiagakan tim di wilayah rawan

Musi Banyuasin, IDN Times - Kasus kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) berpotensi memicu kabut asap di sejumlah wilayah terdekat dari sumber titik panas (hotspot). Hingga saat ini, tercatat ada 12 kecamatan ditemukan sejumlah titik lahan yang dinilai rawan terbakar.

Jika sebelumnya Muba telah menetapkan status siaga darurat Karhutla, kali ini Kabupaten terluas kedua di Sumsel ini resmi menaikkan status siaga darurat bencana asap. Penetapan status tersebut berdasarkan SK status siaga darurat bencana asap akibat karhutla yang sudah ditandatangani Bupati Muba pada Senin (2/6/2025). Kendati demikian, pemberlakuannya sejak 19 Mei 2025.

1. Status berlangsung sampai dengan 30 November 2025

Ilustrasi karhutla di Sumsel (IDN Times/Rangga Erfizal)

Kepala Pelaksana BPBD Muba Pathi Riduan mengatakan, penetapan status siaga ini dalam rangka mengantisipasi terjadinya bencana asap akibat karhutla. Status ini berlangsung sejak diterapkannya keputusan ini sampai dengan 30 November 2025.

"Dengan penetapan ini, kami telah membentuk posko yang melibatkan perangkat daerah dan instansi terkait sesuai dengan tugas dan fungsinya dalam upaya penanggulangan bencana asap akibat karhutla," ujarnya.

2. BPBD tempatkan tim di sejumlah wilayah rawan

Proses water bombing oleh tim satgas Udara Karhutla Sumsel (IDN Times/Rangga Erfizal)

Selain itu, pihaknya juga sudah melakukan patroli dan peninjauan lokasi-lokasi yang rawan karhutla, dilanjutkan sosialisasi tentang larangan membuka lahan dengan cara membakar dan lainnya. Langkah ini diintensifkan dengan menyiagakan tim di sejumlah wilayah rawan.

"Segala biaya akibat ditetapkannya keputusan ini dibebankan pada APBD 2025 pada dokumen pelaksanaan anggaran BPBD dan rekening belanja tidak terduga (BTT)," jelasnya.

3. Patroli mencakup 12 kecamatan terindikasi hotspot

(Petugas BPBD Muba saat berjibaku memadamkan api) IDN Times/istimewa

Pathi menambahkan, patroli yang mencakup 12 kecamatan terindikasi hotspot ini menjadi bagian dari upaya deteksi dini dan inventarisasi potensi kebakaran menjelang puncak musim kemarau 2025.

"Dari hasil pemantauan di 12 kecamatan, ditemukan sejumlah titik lahan yang dinilai rawan terbakar. Beberapa lokasi bahkan menunjukkan bekas kebakaran dengan vegetasi seperti semak belukar, tebas tumbang, tanaman kering, hingga lahan gambut dan kebun sawit yang kering. Pengecekan langsung ini dilakukan untuk meminimalisir bencana karhutla," terangnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hafidz Trijatnika
Yuliani
Hafidz Trijatnika
EditorHafidz Trijatnika
Yuliani
EditorYuliani
Follow Us