Matahati: Pendidikan Teknologi dan Budaya untuk Lawan Misinformasi

Palembang, IDN Times - Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumsel nomor urut 03 Mawardi Yahya-Anita Noeringhati (Matahati) memastikan bahwa cara jitu mencegah misinformasi dan disinformasi di kalangan generasi muda dapat dilakukan dengan pendidikan teknologi dan budaya. Pernyataan itu disampaikan menyikapi tingginya arus informasi yang masuk lewat digitalisasi yang saat ini terjadi.
"Bahwa masuknya tekonologi harus menjadi komitmen kita membangun tingkat pendidikan. Terutama pada kemampuan anak generasi muda tanpa meninggalkan kebudayaan," ungkap Anita, Kamis (21/11/2024).
Anita menyebutkan, bahwa digitalisasi dapat menjadi berkah dan menjadi masalah tersendiri. Kemajuan teknologi menjadi koin bermata dua yang bisa menjadi hal baik maupun buruk.
Untuk itu, perlu upaya dalam membentengi generasi muda agar mereka dapat merespon setiap informasi agar setiap potensi konflik akibat misinformasi-disinformasi dapat dicegah.
"Bagaimana anak-anak tetap ditanamkan budaya lokal dalam memperkokoh budaya nasional kita. Dengan begitu kita tetap dapat mewujudkan Sumsel yang zero konflik," jelas dia.
Hal serupa dinyatakan Mawardi Yahya. Menurutnya persoalan pendidikan budaya dapat menjadi cara jitu dalam mencegah adanya misinformasi-disinformasi.
"Pemahaman budaya lokal harus dilanjutkan sehingga penting melibatkan para budayawan untuk memberikan pemahaman (filter) generasi muda," jelas dia.