Masuki Hari Terakhir Operasi Udara, BPBD Sumsel Tunggu Instruksi BNPB

- Operasi udara BPBD Sumsel menggunakan Helikopter WB dan patroli berakhir seiring memasuki musim hujan dan penurunan titik panas di wilayah Sumsel.
- Penggunaan Helikopter akan segera ditarik kembali setelah instruksi lebih lanjut dari pemerintah pusat, sementara masyarakat tetap diimbau untuk waspada karena masih ada titik panas.
- BNPB mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat menghadapi perubahan cuaca yang cepat, terutama terkait potensi Karhutla di wilayah Sumatra.
Palembang, IDN Times - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatra Selatan melaksanakan operasi udara di hari terakhir penggunaan Helikopter Water Boombing (WB) dan Helikopter patroli. Penggunaan Helikopter WB dan patroli tersebut berakhir seiring memasukinya musim hujan dan penurunan titik panas di wilayah Sumsel.
Sebelumnya Sumsel mendapat bantuan tujuh Helikopter WB dan dua Helikopter WB yang dikhususkan untuk penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Bumi Sriwijaya.
"Hari ini menjadi misi terakhir (Helikopter WB)," ungkap Kabid Penanganan Darurat BPBD Sumsel, Sudirman, Rabu (5/11/2025).
1. Tunggu instruksi terkait pengembalian helikopter

Sebagaimana keputusan bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dan Badan Metereologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) menghentikan operasi pengendalian karhutla seiring meningkatnya curah hujan di Sumatra.
Untuk itu penggunaan Helikopter yang ada dinilai akan segera ditarik kembali seusai adanya instruksi lebih lanjut dari pemerintah pusat.
"Saat ini kita masih menunggu instruksi dari BNPB," jelas Sudirman.
2. Titik panas masih ada meski memasuki musim hujan

Meski adanya peningkatan curah hujan, Sudirman mengimbau masyarakat tetap waspada. Hal ini dilakukan karena Sumsel masih dalam masa peralihan dan hotspot atau titik panas masih terpantau ada di sejumlah titik.
"Hari ini masih ada titik panas, dan bisa diatasi. Tim juga terbantu kondisi curah hujan yang tinggi," jelas dia.
3. BNPB ingatkan potensi siklus El Nino

Diberitakan sebelumnya, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi BNPB, Abdul Muhari, mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada mengenai potensi Karhutla terutama di wilayah Sumatra. BNPB mencatat, siklus El Nino masih dapat terjadi pada akhir 2026 hingga 2027 di Indonesia yang berpotensi memicu kebakaran hutan baru.
BNPB menegaskan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat menghadapi perubahan cuaca yang cepat.
"Selalu cek apakah di tengah perjalanan itu ada kemungkinan hujan atau angin kencang, cuaca ekstrim dan seterusnya. Tentu saja kita selalu mengingatkan yang mengendari motor selalu bawa jas hujan," ucap Abdul Muhari.


















